Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 4 Nopember 2020

1. Doding Haleluya No. 407:1

Puji ma Jahowa Tuhan Naibata,
Ai marjumbalang do Goran-Ni in
Haganupan jolma sai marsombah ma,
Sai hagoluhkon hata-Ni in
Holsoh haganupan mambur,
Tubuhma malasni uhur
Gok bai pangarapan holong na totap,
rap mangolobkon Goran-Ni in

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Jeremia 18:11

Ai pe, hatahon ma hubani halak Juda ampa hubani pangisi ni Jerusalem: Sonon do hata ni Jahowa: Tonggor ma, domma huranggi hinan hamagouan dompak hanima, anjaha husurahon manlawan hanima. Mulak ma hanima, ganup humbani parlahouni na masambor, anjaha padear hanima ma dalannima ampa pambahenannima.
Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!

4. Renungan

Saudara sekalian, sejauh manakah peran Allah dalam hidup manusia? Pertanyaan ini tentu penting bagi kita mengingat tantangan yang dihadapi gereja sekarang adalah perkembangan teknologi dan pola pikir rasional yang mencoba melogikan semua hal yang terjadi di dunia ini. Tantangan bagi kita adalah ketika manusia merasa bahwa Allah yang tidak kelihatan itu hanyalah merupakan ilusi dan selagi masih ada kesempatan di dunia baiklah dinikmati sepuas-puasnya, karena baginya dirinyalah yang menjadi tuhannya. Tentu pemahaman yang seperti itu merupakan sebuah kekeliruan.

Hidup manusia adalah sepenuhnya milik Allah, yang mengerti hidup kita dan yang memberikan rancangan terbaik bagi semua ciptaan-Nya. Dalam kisah penciptaan disebutkan, bahwa Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia menjadi makhluk yang hidup. Tuhan Allah yang menciptakan manusia yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Jadi, dapat dikatakan bahwa manusia ada karena kehendak Allah. Ia diciptakan oleh Allah.

Dalam Kitab Yesaya, Allah kembali mengungkapkan kesiapaan-Nya maupun manusia yang telah Dia ciptakan sendiri. Kepada Yesaya Allah memberitahukan bahwa Dia ibarat seorang tukang periuk yang merancang dan menjadikan bejana di tangannya menjadi jauh lebih baik lewat proses yang dilakukan-Nya sendiri. Yehuda adalah tanah liat di tangan Allah, dan Ia memelihara mereka dengan caranya, tergantung pada keadaan mereka. Dia dapat menghukum dan juga meninggikan mereka. Dia menghukum namun bukan berarti belas kasihan-Nya hilang. Dia dapat menghukum, namun kasih-Nya lebih besar daripada hukuman yang sudah direncanakan-Nya. Dia dapat menghukum namun Dia dapat mengampuni orang-orang yang menyesali perbuatannya.

Seperti di renungan ini, walaupun Dia berencana menghukum bangsa tersebut, namun Dia masih menanti pertobatan bangsa itu. Dia menanti supaya umat-Nya bertobat dan mereformasi tatanan kehidupan mereka. Mereformasi artinya mengembalikan ke awal pola kehidupan yang selama ini telah bercampur aduk kepada tatanan kehidupan yang sebenarnya, yaitu kembali berjalan bersama dengan Tuhan sang pencipta. Pertobatan mengandung arti bahwa seseorang berpaling dari yang jahat serta memalingkan hati dan kehendaknya kepada Allah, tunduk pada perintah-perintah dan hasrat Allah serta meninggalkan dosa. Bagaimana dengan kita saudaraku? Sudahkah kita mereformasi tatanan kehidupan kita? Mari hidup dengan terus membaharui diri. Hiduplah dalam jalan yang dikehendaki oleh Tuhan. Amin.

5. Doding Haleluya No. 236:1-2

Seng na tarhatahon haholongan ni
uhur ni Tuhanta bai pardousa in
Pusok do uhurni bani jolma in,
na so ra unduk bani hataNi in
Sol pagoluhon-Ni ganup jolma in
sol pasonangon-Ni ‘ge parjahat in
Asal itangihon haganupan in
Hata hagoluhan binoan-Ni in.

6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.