Ibadah Harian Keluarga GKPS
Senin, 31 Mei 2021
Togu Ham ma au o Tuhan bai goluh dunia on
Na gogoh do Ham parholong togu au na galek on
Roti surga, roti surga in ma sipanganonkin
In ma sipanganonkin
Nini Jesus ma mambalosi sidea, “On do harosuh ni Naibata, ase porsaya nasiam bani na sinuruh-Ni.”
Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Sudah menjadi percakapan yang klasik mengenai hubungan antara kebutuhan tubuh kita dengan keberimanan. Di beberapa tempat di kampung dan juga di kota pernah orang berkata, bagaimana kami mau ke gereja jika kami tidak cukup makanan atau tidak punya uang untuk persembahan. Memang hal ini menjadi perhatian gereja sehingga gereja tidak lagi semata-mata berpikir tentang liturgi saja melainkan juga tentang kehidupan nyata warga jemaat. GKPS juga telah memikirkan hal ini termasuk dengan mengusung tema persekutuan dan pelayanan yang berdampak.
Dalam Yohanes 6 ini Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan orang banyak. Mereka berupaya mengikuti ke mana pun Dia pergi. Tetapi Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka agar mereka tidak mengikutiNya hanya karena mereka telah menerima makanan atau diberi makan oleh Tuhan Yesus. Jangan karena kebutuhan tubuh kita, kita merasa perlu ber-Tuhan. Hal ini ditekankan oleh Tuhan Yesus agar mereka tidak salah memosisikan diri mereka sebagai pengikut Yesus.
Dalam bacaan hari ini Tuhan Yesus menjawab pertanyaan orang banyak itu dengan mengatakan bahwa Allah menghendaki agar mereka percaya kepada Yesus yang telah diutus Allah. Kepercayaan itu bukanlah sekedar yakin akan kuasa Tuhan yang mampu mengatasi persoalan seperti kebutuhan pangan atau lainnya. Percaya kepada Yesus itu melebihi dari sekedar apa yang kita butuhkan dalam kehidupan di dunia ini. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengatakan di ayat sebelumnya (ayat 27) agar kita bekerja untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu. Kita hidup di dalam Yesus yang akan membawa kita sampai kepada kekekalan.
Jangan sampai kita terjebak dengan iman yang dangkal yang diukur dengan makanan atau kebutuhan yang sesaat. Ada kisah “Kristen Roti atau Mie” yang pernah terdengar di daerah penginjilan. Imannya tergantug kepada siapa yang membawa kebutuhan hidup mereka, sehingga bisa berubah-ubah sesuai kondisi. Kita jangan seperti itu. Percaya kepada Yesus, maka bukan hanya kebutuhan perut saja yang kita dapatkan tetapi kehidupan yang kekal. Inilah kiranya yang menyemangati hidup kita terlebih di sama pandemi saat ini.
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma, huondoskon ma
Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
Departemen Persekutuan GKPS
