Menu
Categories
IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Rabu, 22 September 2021
22 September 2021 TATA IBADAH

Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 22 September 2021

1. Nyanyian Kidung Jemaat 408:1

Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi,asal imanku teguh.
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 2 Timoteus 2:15

Haringgaskon ma patuduhkon, paboa na bujur ham ilobei ni Naibata, songon sada parhorja na so tarbador, na padalankon hata hasintongan in pintor-pintor.
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

4. Renungan

Sebelum memulai peperangan seorang panglima perang biasanya berdiri di depan para prajuritnya untuk memberikan penguatan dan membesarkan hati para prajuritnya. Lewat pidato yang berkobar-kobar dan ucapan yang menggugah memberikan semangat yang luar biasa bagi mereka yang hendak bertemu dengan musuhnya di peperangan. Seorang panglima maupun pemimpin haruslah selalu memberikan optimisme sehingga semangat untuk berjuang tetap terjaga dan tidak ada seorangpun yang lari dari tugas yang telah diembankkan kepadanya. Melainkan setiap orang mematuhi dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggungjawab.

Dalam memenuhi panggilan pelayanan Timotius dan sebagai tanggungjawab seorang senior dalam pelayanan, rasul Paulus merasa perlu untuk membesarkan hati Timotius agar tetap bertahan dan berjuang dalam menghidupi panggilannya sebagai hamba Tuhan yang telah dipanggil dan diutus untuk menggembalakan jemaat-Nya. Pelayanan untuk melayani jemaat Tuhan ibarat seorang pekerja yang dengan semangat dan keberanian melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab di hadapan pemilik kerja. Akan ada banyak tantangan dan pergumulan dalam melaksanakan pekerjaan itu. Jika dia gagal dalam pekerjaannya karena banyaknya tantangan maka dia tidak akan mendapat perhatian dari si empunya kerja, namun sebaliknya pekerja itu harus berusaha sekuat tenaga dan tidak malu-malu dalam melakukan pekerjaanya sebab seorang pekerja yang setia akan berharga di mata tuannya.

Hal itulah yang menjadi pengajaran Paulus kepada Timotius dan yang menjadi perhatian kita di sini adalah bahwa hamba-hamba Allah haruslah membuktikan diri mereka layak di hadapan Allah, diterima oleh-Nya. Untuk mencapai itu harus ada kepedulian dan usaha keras yang terus-menerus. Hamba Tuhan haruslah menjadi pekerja sebab mereka punya pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka harus berjerih payah di dalamnya. Pekerja yang tidak cakap, atau tidak setia, atau malas, harus malu. Tetapi orang-orang yang mengurusi pekerjaan mereka dan tetap mengerjakan pekerjaan mereka adalah pekerja-pekerja yang tidak perlu malu. Apakah pekerjaan itu? Pekerjaan itu adalah berterus terang untuk memberitakan perkataan kebenaran. Membagikan Injil yang dipercayakan kepada mereka sebagaimana adanya. Menyampaikan ancaman kepada orang-orang yang pantas mendapatkan ancaman, penghiburan kepada orang-orang yang pantas dihibur.

Saudara sekalian kita semua adalah pekerja-pekerja Allah terlepas dari struktur organisasi di dalam sebuah Gereja. Setiap kita terpanggil untuk memberitakan kebenaran. Tugas dan panggilan setiap orang percaya adalah untuk memberitakan Injil lewat perilaku perbuatan sehari-harinya dan janganlah malu untuk memberitakan kebenaran itu, sebab Tuhan pasti menilai setiap tindakan dan perbuatan hidup kita. Amin.

5. Doding Haleluya No. 375:1

Ai ise suruhon-Ku sai nini Tuhan in
ra lao pararatkon harajaon-Ni in,
Buei do namangaku lao manghorjahon in
garama anak boru, ge bapa inang pe.

6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Comments are closed
**