Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 11 April 2020
1. Mandoding Hal no. 427:1-2
Na gattung bani parsilang, Jesus in i Golgata
Padomuhon ganup jolma pakon Tuhan Naibata
Ai hunjin do roh bah tubuh hagoluhan banta in
O ale ganup pardousa tonggor haluahonmin.
In ma holong ni Tuhanta bai ganup dunia on
AnakNin isuruh banta paluahkon hita on
Jesus dalan hasintongan goluh na totap ijin
Ra manaron parsahitan bai hayu parsilang in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Tangis-tangis 3:6
Ibahen do ahu marianan ibagas hagolapan songon halak na dob dokah matei.
Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.
4. Renungan
Hari ini, Sabtu, kita masih ingat akan peristiwa yang dialami oleh Tuhan Yesus di Golgota. Tuhan Yesus yang telah mati pada hari Jumat akhirnya dikuburkan di kuburan yang disediakan oleh Yusuf dari Arimatea. Tidak ada peristiwa yang terekam dalam sejarah terjadi pada hari Sabtu itu. Murid-murid masih dalam keadaan sedih dan takut karena peristiwa Jumat Agung itu, orang Yahudi sedang menjaga kekudusan hari Sabat yang melarang siapapun untuk beraktifitas pada hari itu. Akhirnya gereja pun tidak melakukan apa-apa pada hari Sabtu sehingga disebut sebagai Sabtu hening dan sebagian menyebut sebagai Sabtu Suci.
Yeremia menuliskan kitab Ratapan ini yang menunjukkan suasana hati yang menangis karena umat Allah mengalami hal yang sangat buruk ketika Yerusalem dihancurkan oleh bangsa Babel. Suasana hati umat Allah diungkapkan oleh nabi itu sebagai curahatan hati dan sekaligus untuk memohon belas kasihan Tuhan. Ayat hari ini menggambarkan kekelaman, ketakutan, keputusasaan yang seolah-olah Allah sungguh meninggalkan umatNya. Namun ayat ini tidak berakhir di sini, karena disebutkan bahwa akhirnya nabi Yeremia berbicara dan memohon kepada Allah untuk membela dan menyelamatkannya.
Yesus yang disalibkan memang masuk dalam kematian. Dia menjalani kematian itu setelah mengalami penderitaan di kayu salib. Tuhan Yesus tidak lari dari kematian itu, sebaliknya dia yang menderita sangat luar biasa itu akhirnya mengalahkan kematian itu melalui kebangkitanNya. Kegelapan yang menggambarkan kematian itu tidak bertahan lama karena pada hari ketiga, terang sudah bercahaya kembali ketika kubur itu terbuka dan Yesus bangkit. Ini juga yang menjadi pengharapan kita dalam situasi yang mungkin dirundung kekuatiran, kegelapan dan ketakutan, kita akan masuk ke dalam terang dan hidup baru sebagaimana Yesus sudah menyediakan hidup itu pada kita.
Amen.
5. Mandoding Hal no. 343:1+5
Banggal tumang do holongMu pabayu goluhkon
Na doyuk kahou magou au hape maluah do
Agepe soh angkulangkin bai panimbunan in
Tuhanku do hasomankin, seng lanjar au ijin
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS