*Ibadah Harian Keluarga GKPS*
Sabtu, 25 April 2020

1. Mandoding Haleluya No. 492

Hinorhon ni hamajuon ni jaman on, buei tumang sihalilian in ijon
Na gati mambahen taruyun hita on, goluh na lang margagan tongon
Halani in ulang tarbador hita on, lansei ni uhur sai padaoh ma in tongon
Na pindahi ma pangabak na sintong, sai iirikkon ma Jesus tongtong

Ibotoh Jesus aha na porlu bamu, asal ma ra hita marondos tong ijin
Sai isarihon do goluhta haganup, ronsi das bai ujung ni
Gepe mahol sipata pargoluhon on, anggo bai Jesus na urah do ganup in
Ai gok kuasaNi do ganuo tanoh on, ise pag na mangulangi?

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Psalmen 116:16

Tongon, Ham Jahowa, juak-juakMu do ahu, juak-juakMu tene, anak ni jabolonMu naboru, domma itanggali Ham garingku.
Ya TUHAN, aku hambaMu! Aku hambaMu, anak dari hambaMu, anak dari hambaMu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku.

4. Renungan

Pengalaman apa dalam hidup kita yang membuat kita benar-benar bersyukur kepada Tuhan? Penulis mazmur ini memiliki pengalaman lepas dari maut. Itulah yang dia tuangkan dalam mazmur syukur ini. Mazmur syukur biasanya dimulai dengan ajakan untuk memuji atau bersyukur kepada Tuhan. Namun mazmur ini dimulai dengan pernyataan kasih pemazmur kepada Tuhan. Kasih yang merupakan respons pemazmur terhadap pertolongan Tuhan yang nyata pada waktunya. Dua kali pemazmur menyebut dirinya dalam keadaan terancam maut (3, 8). Pemazmur ketakutan, merasa sangat lemah (6), dan tertindas (10). Pemazmur pun berseru minta tolong (4). Tuhan mendengar jeritannya dan menolong dia lepas dari situasi yang sangat mengerikan tersebut. Pertolongan Tuhan membuat hati pemazmur menjadi teduh (7). Keyakinannya akan kebaikan Tuhan semakin mantap walaupun situasi belum sama sekali membaik (10).
Pertolongan Tuhan yang begitu luar biasa, membekas di sanubari pemazmur. Maka ia bertekad untuk membalas kebaikan Tuhan. Dorongan ingin membalas kasih Tuhan adalah dasar dari hasrat untuk hidup dan berkarya bagi Tuhan (12). Tentu saja tak mungkin dapat membalas kebaikan Tuhan. Akan tetapi, menyaksikan kebaikan Tuhan dan menghayati hidup sebagai ibadah (16-18) adalah bentuk syukur yang layak bagi Tuhan. Pemazmur dalam ucapan syukurnya menunjukkan sikap seorang yang rendah hati. Kerendahan hati pemazmur dan kesadarannya terlihat dalam ayat ini. Sebagai seorang hamba yang dipercayai, dia mengekpresikan ketergantungannya kepada Allah. Ia mewajibkan dirinya menjadi hamba Allah di sepanjang hidupnya. Setelah bertanya, bagaimana akan kubalas? Dengan berserah diri, itu jauh lebih utama daripada semua korban sembelihan. Ungkapan Ya TUHAN, aku hambaMu (ay. 16), menyatakan hubungan pemazmur dengan Allah menurut pengakuannya : “Aku hamba-Mu”. Aku memilih menjadi hamba-Mu. Aku bertekad menjadi hamba-Mu. Aku akan hidup dan mati dengan mengabdi kepada-Mu.” Ia telah menyebut umat Allah, yang berharga bagi-Nya, sebagai orang-orang yang dikasihi-Nya tetapi, ketika ia menerapkannya kepada dirinya sendiri, ia tidak berkata, sesungguhnya aku orang kudus-Mu (ini gelar yang tampak terlalu tinggi baginya), tetapi aku hamba-Mu. Bukanlah suatu penghinaan, melainkan suatu kehormatan di bumi untuk menjadi hamba-hamba Allah penguasa sorga.
Dasar dari hubungan itu pertama, melalui kelahiran. “Tuhan, aku lahir di rumah-Mu. Aku anak dari hamba perempuan-Mu.” Hamba perempuan memiliki makna ia adalah seorang ibu yang benar, seorang ibu Israel. Makna lain dari itu adalah mengungkapkan kerendahan hati, ia berasal dari keluarga budak, hamba yang setia, saleh. Sungguh merupakan rahmat yang besar untuk menjadi anak-anak dari orangtua/ibu yang benar, setia dan saleh, sebab ini mengikat kita pada kewajiban memuji Allah dan dapat dijadikan sebagai seruan kepada Allah dalam meminta belas kasihan.
Kedua, melalui penebusan. Orang yang membebaskan tawanan akan menjadikan tawanan itu sebagai hambanya. “Tuhan, Engkau telah membuka ikatan-ikatanku.” Ikatan-ikatan yang pemazmur maksudkan yang dibukakan oleh Allah adalah Allah telah menyelamatkannya dari penyakit yang tak bisa disembuhkan, menyelamatkannya dari para musuh, penjara atau pengasingan, kesesakan dan sebagainya. Pembebasan itu membuat pemazmur yakin menyatakan: “Oleh sebab itu aku hamba-Mu”, dan ia berhak mendapatkan perlindungan dari Dia Sang Pembebas. Sebagai seorang hamba pemazmur juga menyadari kewajibannya mengerjakan pekerjaan TUHAN. Ikatan-ikatan yang telah TUHAN buka baginya mengakibatkan kedekatan yang lebih erat lagi kepada-Nya. Karena itu sederhananya ayat 16 ini mengungkapkan : “aku hambaMu” berarti “aku bersedia melayaniMu” dengan sepenuhnya.
Bagi kita setiap umatNya saat ini, jadilah anak Tuhan yang peka akan setiap ungkapan kasih Tuhan dalam hidup ini. Hargailah dan syukurilah setiap penyataan kasih-Nya dengan hidup yang sepadan dengan kemuliaan-Nya. Jangan tunggu sampai terjadi hal-hal yang menggoncangkan hidup baru belajar menghargai hidup dan menyukai Tuhan. Menyukai TUHAN dan menjadi hambaNya adalah ungkapan syukur yang paling mulia.
Ingat, belajarlah menyukai Tuhan dan menghargai hidup, serta menghamba melalui peristiwa sehari-hari yang kita alami.

5. Bernyanyi: “Arti KehadiranMu”

JalanMu tak terselami oleh setiap hati kami
Namun sau hal kupercaya ada rencana yang indah
Tiada terduga kasihMu heran dan besar bagiku
Arti kehadiranMu s’lalu nyata di dalam hidupku
penyertaanMu sempurna, rancanganMu penuh damai
Aman dan sejahtera walau di tengah badai
Inginku s’lalu bersama rasakan keindahan arti kehadiranMu Tuhan

6. Tonggo Ham Bapanami /Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS

5 thoughts on “IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS – SABTU, 25 APRIL 2020

  1. Horas…
    maaf kalau salah kolom saya mengirimkan info ini.
    Bisa gak ya kami minta Tata Ibadah SM di muat di WEB ini? untuk mempermudah kami membuat tata ibadah SM.

    Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *