Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 29 April 2020
1. Mandoding Haleluya. No. 201:1+6
Puji tongtong Jahowa tongon, pardear gabei parholong atei sadokahni in
Pardear gabei in parholong atei in
Sai bujur bei mandoding ale, mamuji-muji Tuhan Naibata i surga in
Padear gabei in, na marmulia in
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Kolose 2:7
Marurat anjaha ipauli-uli ibagas Ia, jonam marhaporsayaon, songon na dob niajarhon bani nasiam, anjaha lambin martarima kasih.
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
4. Renungan
Orang yang hidup di daerah pertanian sangat paham apa arti “akar” bagi kelangsungan hidup tanaman. Misalnya dalam menanam kopi, jika bibit kopi ditebar di daerah yang berbatu-batu dan tanahnya tipis, itu harus segera dipindahkan ke dalam “polybag” yang sudah diisi dengan tanah subur (kompos) yang bebas hama. Kalau tidak bibit kopi tersebut tidak bertumbuh dengan baik karena cepat layu.
Demikianlah Paulus mewaspadai keselamatan orang Kristen yang akan segera layu jika tidak segera berpindah kepada ajaran dari firman Tuhan. Orang Kristen yang berdiri di atas kekuatannya sendiri atau sering kita sebut dengan Kristen KTP akan sangat mudah putus asa dan terombang-ambing, mudah tersinggung sehingga dengan mudahnya juga menyakiti/merusak dirinya sendiri bahkan orang lain. Oleh sebab itu perlu pendengaran, pengajaran dan melakukan firman Tuhan sepenuh hati. Bertumbuh di dalam Tuhan adalah bagian dari proses menuju kesempurnaan di dalam Kristus. Oleh sebab itu Paulus menekankan pentingnya kesempurnaan dalam Kristus bagi jemaat di Kolose dengan menerima Kristus sebagai Tuhan. Banyak yang menerima Kristus sebagai Juruselamat tetapi bukan sebagai Tuhan. Seharusnya jadikan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, yang berarti ada sikap tunduk dan taat kepada segala firmanNya. Serta menjadikan Dia prioritas utama dalam hidup kita. Selalu meneladani kehidupanNya dan menjadi alat kemuliaan bagi Kristus. Paulus sendiri memberi contoh yang baik dengan menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupannya.
Kehidupan Kristen tetap berbicara tentang hubungan, yakni hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. firmanNya mengajar kita untuk tetap di dalam Dia. Ini maksudnya memiliki keintiman dengan Dia dan berjalan bersamaNya. Orang yang memiliki keintiman dengan Tuhan, ia sadar betul bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkannya sekalipun dalam masalah. Orang tersebut memiliki keyakinan bahwa Allah senantiasa berjalan bersamanya. Hasil dari tinggal di dalam Dia yaitu berakar, dibangun, teguh dalam iman, serta berlimpah dengan syukur. Seperti yang sudah disinggung di atas, akar berbicara tentang kekuatan untuk berdiri. Sebuah pohon tidak dapat berdiri dengan kokoh atau bertumbuh dengan baik bila tidak memiliki akar yang kuat. Akar pohon yang merambat ke dalam tanah menjadi sebuah ikatan kuat yang memampukan pohon berdiri kokoh dan stabil. Jadi kehidupan iman kita akan kokoh bila kita memiliki iman yang kuat. Orang yang memiliki keintiman dengan Tuhan, bukan hanya memiliki pertumbuhan serta memiliki akar iman yang kuat, tetapi ia juga tahu bersyukur kepada Tuhan. Rasa syukur yang berasal dari dalam hati, bukan ditentukan oleh lingkungan, kondisi dan situasi. Tetap bersyukur kepada Allah atas segala peristiwa yang terjadi, baik hal besar, spesial atau sepele, duka atau suka, semuanya ada di dalam rancangan Allah. Satu hal lagi, mengapa orang Kristen selalu diajarkan mengucap syukur dalam segala hal? Karena Allah senang ketika melihat anak-anakNya bergembira dan mengucap syukur. Dia senang dan menerima ucapan syukur kita. Amin
5. Mandoding Haleluya No. 340:1-2
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma huondoskon ma, bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma
Huondoskon bani Jesus haganupan goluhkon
Hutadingkon ganup dousa, huihutkon Tuhan in
Huondoskon ma, huondoskon ma, bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS
Diateitupa 😊