IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Sabtu, 2 Mei 2020

Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 2 Mei 2020

1. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 415 :1

Gembala baik bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang
Dan membaringkan aku berteduh, di padang rumput hijau berkenan
O Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tentram hening
Mengalir dalam sungai kasihku, kuasa damai cerlang bening

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Psalmen 23:4

Age pe mardalan ahu bani lombang bagas ni hagolapan, seng mabiar ahu, ai Ham do mangkasomani ahu; tungkotMu pakon simambuMu do na mangapohi ahu.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.

4. Renungan

Mazmur pasal 23 adalah salah satu Mazmur yang paling terkenal. Kalau kita sebutkan Tuhan adalah gembalaku maka pikiran kita sering bahkan langsung tertuju pada Mazmur 23 ini. Mazmur 23 ditulis oleh Daud pada usia tuanya. Dalam penuturannya, ada banyak kebaikan Tuhan yang Daud rasakan yang dia coba uraikan di dalam Mazmur 23 ini. Pada ayat 4 ada kata “lembah kekelaman”, sering kali kata ini lebih diartikan untuk mengungkapkan istilah berbagai kesulitan yang harus dilalui Daud semasa hidupnya. Sebenarnya lembah kekelaman yang dimaksud oleh Daud adalah tempat yang bernama Ein-Gedi. Ein-Gedi adalah lembah yang berkelok-kelok dan memiliki banyak tikungan, sehingga bila berjalan di dalamnya, kita tidak dapat melihat jauh ke depan. Akibatnya, sulit memprediksi apa atau siapa yang menghadang di depan. Daud beberapa kali harus melewati wilayah Ein-Gedi ini, yaitu pada saat dikejar-kejar oleh Saul dan juga pada waktu menghindar dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. Jadi yang Daud tuliskan dalam mazmurnya adalah merupakan pengalaman pribadi, bukan sekedar istilah untuk menggambarkan kesulitan dalam kehidupannya. Mungkin apa yang dialami Daud adalah juga pengalaman kita hari lepas hari. Kita dikejar oleh masalah dan tekanan hidup dari belakang, sementara itu tantangan yang belum jelas di depan membuat kita khawatir. Terlebih, tekanan hidup saat ini, semua lapisan kehidupan masyarakat terkena dampak pandemic Covid-19, banyak yang khawatir dan gelisah akan kebutuhan hidup ke depan karena semuanya serba sulit. Bahkan sampai saat ini belum ada yang tahu kapan persoalan ini selesai. Kita seolah orang yang putus pengharapan. Ketika tidur kita berharap terbangun di tempat dan suasana yang berbeda, jauh dari apa yang sementara membebani hidup kita saat ini. Bila kita dalam situasi seperti ini, ketahuilah bahwa kita memerlukan Tuhan dan izinkanlah Ia “menggembalakan” kita dengan “gadaNya”. Ia akan menghalaukan semua musuh kita dengan “tongkatNya”Ia akan menuntun kita di jalan yang benar kepada kelepasan dan pemulihan. Tuhan pasti menolong, kita harus yakin penuh akan hal itu. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya (Ibrani 4:16).
Tunggu apalagi, segeralah lipat tangan dan berdoalah dengan lugas. Sebuah lagu pujian bersenandung: “Yesus hanya sejauh doa!”. Biarlah Tuhan kita Yesus menggembalakan hidup kita, terutama ketika kita berada dalam lembah kekelaman. Amin

5. Mandoding Haleluya No. 127:2

Itogu au bai na lihou, bah tubuh hagoluhan
Ibaen do tonduyhin siou, bai dalan hasonangan
Sonang do uhurhon tongtong, sadokah au i tanoh on, pasangapkon goranNi

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS