Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 13 Mei 2020
- Mandoding Haleluya No.309:1-2
Au sol dohor Bamu Ham Naibata,
‘ge pe manaron au hu porsan ma
Mandoding do au on mamuji Ham tongtong,
lambin dohor Bamu dohor Bamu
Bai pardalanankin bod ari in,
‘ge bai na golap in pos uhurhin
Sanggah mardalan au ulang tadingkon au,
ase dohor Bamu, dohor Bamu
- Tonggo
- Ayat Harian: 2 Korint 5:21
On do ibahen Naibata: Mangkopkop hita gabe dousa do Ia, na so mananda dousa, ase gabe hapintoron ni Naibata hita ibagas Ia.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita kita dibenarkan oleh Allah.
- Renungan
Istilah “teman tertawa banyak, teman menangis sedikit”, adalah sebuah gambaran tentang sulitnya mendapatkan seseorang yang benar-benar setia di atas dunia ini. Mengapa sulit? Karena ketika berbicara tentang kesetiaan (kesetiakawanan), maka yang tidak pernah terlepas dari hal ini adalah pengorbanan. Pengorbanan yang bisa saja akan merugikan kita, yang bisa saja membuat kita merelakan ada sesuatu yang harus kita lepaskan dalam diri kita. Tidak berbeda jauh dengan apa yang saat ini terjadi di negara kita, ketika banyak orang yang terdampak akan pandemik corona 19 ini, banyak orang(gereja)/institusi/organisasi yang memperlihatkan kesetiakawanannya dengan memberikan sebahagian yang ada padanya kepada saudara-saudara yang terdampak situasi saat ini. Kesetiakwanan yang bertujuan untuk menopang seseorang.
Ternyata konsep kesetiakawanan telah dilakukan Tuhan Yesus kepada manusia. Keberadaan manusia yang penuh dengan dosa membutuhkan pendamaian agar manusia dapat menyatu dengan Allah. Untuk sampai kepada tahap ini, hanya dengan pengorbanan Anak-Nya saja maka pendamaian itu dapat terwujud. Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa. Allah melalui Kristus menjadi setiakawan kepada manusia yang berdosa dengan maksud membuat manusia menjadi penyerta dalam ketaatan dan kebenaran Kristus. Boleh jadi kata “dosa” di sini dimengerti sebagai “korban untuk dosa, diperlakukan sebagai manusia jang paling jahat. Korban yang dipersembahkan-Nya: Ia telah dibuat menjadi dosa. Murni, bukan pendosa, melainkan dosa, yaitu persembahan dosa, korban untuk dosa. Kemurniannya ditegakkan melalui kondisiNya yang tidak mengenal dosa. Pengorbanan dan kesetiakawanan yang dibuktikan saat Dia disalib, bahkan kelihatan sebagai penjahat. Pengorbanan yang murni ketika Ia menanggung segala dosa manusia. Pengorbanan yang membawa setiap manusia dibenarkan oleh Allah dengan sepenuh-penuhnja dan dianugerahi dengan kekudusan (kebenaran Allah sendiri). Didalam Dia kita dibenarkan oleh Allah, dibenarkan dengan cuma-cuma oleh anugerah Allah melalui penebusan di dalam Kristus Yesus. Sehingga sebagaimana Kristus, yang tidak mengenal dosa apa pun dalam diri-Nya sendiri, telah dijadikan dosa untuk kita, demikian pula kita, yang tidak mempunyai kebenaran apa pun dalam diri kita sendiri, dibenarkan oleh Allah di dalam Dia.
Bila saat ini kita telah dibenarkan melalui pengorbanan dan kesetiakawanan Yesus, maka saatnya bagi kita untuk membuktikan kebenaran itu melalui setiap apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita, pengorbanan yang dilakukan Yesus hendaknya kita sikapi dengan hidup dalam kebenaran. Amen
- Mandoding Pujian: “Sejauh Timur dari Barat”
Sejauh timur dari barat, Engkau membuang dosaku, tiada Kau ingat lagi pelanggaranku
Jauh ke dalam tubir laut, Kau melemparkan dosaku, tiada Kau perhitungkan kesalahanku
Betapa besar kasih pengampunanMu Tuhan, tak Kau pandang hina hati yang hancur
Ku berterima kasih kepadaMu ya Tuhan, pengampunan yang Kau beri pulihkanku
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS