Ibadah Harian Keluarga GKPS
Senin, 18 Mei 2018

 

  1. Nyanyian Lagu Rohani: “Aku mengasihi Engkau Yesus”

 

Aku mengasihi Engkau Yesus, dengan segenap hatiku

Aku mengasihi Engkau Yesus, dengan segenap jiwaku

Ku renungkan FirmanMu siang dan malam

Ku pegang p’rintahMu dan kulakukan

Engkau tahu ya Tuhan, tujuan hidupku

Hanyalah untuk menyenangkan hatiMu

 

     2. Tonggo

 

  1. Ayat Harian: Johanes 15:18

Anggo idomdomi dunia on hanima, botoh hanima ma, na dob parlobei do Ahu idomdomi.

Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu.

 

     4. Renungan

Yesus mengajarkan kepada pengikutNya untuk mengasihi. Walau demikian, tidak ada jaminan jika sudah mengasihi, pasti akan dikasihi juga. Bisa jadi seperti pepatah “air susu dibalas air tuba.” Adakalanya terjadi cinta tulus dibalas kebencian, cacian, dan hinaan. Namun, hal itu tidak boleh menyurutkan semangat orang percaya yang mengikut Yesus. Jika kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, bukankah hal itu juga dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah? Jadi di manakah kelebihannya menjadi pengikut Yesus? (bd.Mat.5:43-48). Yesus menginginkan supaya kita tidak sama dengan dunia, yang hanya memikirkan kepentingan sendiri.

Setiap perkataan Yesus selalu aktual bagi kehidupan manusia hingga saat ini. Kesaksian hidupNya menjadi tonggak nilai kristiani untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Dan kata-kataNya akan membuat siapa saja yang mendengarnya merasa diteguhkan dan tidak takut terhadap ancaman dan godaan dunia. Setiap orang dipanggil dan diutus sesuai dengan bidang kehidupan yang digelutinya. Pekerjaan kita, baik dalam panggilan hidup berkeluarga, karier, maupun sebagai pendeta, tentu tidak mulus-mulus dan aman-aman saja. Banyak tantangan yang kita hadapi, misalnya dibenci dan dikucilkan bila melakukan sesuatu yang baik dan benar, diremehkan, tidak dipercaya dan seterusnya.

Pengalaman itu sangat menyakitkan. Namun, apakah kita berani menerimanya sebagai anugerah untuk mendewasakan hidup rohani kita? Kedewasaan hidup seseorang bukan terletak pada pendidikan tinggi yang dimilikinya, melainkan pada cara ia menyikapi dan menerima semua pengalaman hidup, baik yang menyakitkan maupun yang menggembirakan adalah sebagai anugerah.

Melalui nas yang kita dengarkan hari ini Yesus mengingatkan kepada para muridNya bahwa konsekuensi mengikuti Dia tidak selalu mudah. Sebab ketika para pengikut Kristus mulai menghayati cara hidup kristiani dengan lebih bertanggungjawab, penuh cinta, jujur, rendah hati, sabar, tantangan dan penolakan justru semakin besar. Dalam penghayatan kehidupan sehari-hari, kita pengikut Kristus sering mengalami kesulitan dan kebencian. Di kantor, di lingkungan masyarakat, kita sering dianggap minoritas dan dibatasi hak-hak kita. Itulah konsekuensi mengikuti Yesus. Kalau Yesus, guru dan Tuhan kita mengalami kebencian dan dianiaya, maka kita pengikutNya harus berani juga mengalami hal serupa. “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya” demikan Sabda Yesus. Hanya satu yang perlu kita imani yaitu bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Tuhan akan senantiasa menyertai dan memberi kekuatan kepada kita. Amin

 

  1. Doding Haleluya No. 102:1

Ham tongtong ihutkononku, Jesus Sipagoluh ahu

Seng anjai tadingkononku, Ham na paluahkon au

Humbai haganup dousangku, pakon humbai uhum in

Na tongtong habiaranku, ibaen pardousaonkin

 

  1. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *