IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Rabu, 27 Mei 2020

Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 27 Mei 2020

1. Doding Haleluya No. 501: 4 (doding ni : Sada ma ganup na tardilo rup)

Totap ma Tuhan, baen Ham hanai on, sada ampakon Ham.
Sai Ham ma tongtong, Parmahan tongon, manjaga hanai on.
Sai Ham ma tongtong, Parmahan tongon, manjaga hanai on.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Johannes 17:11

Seng be i dunia on Ahu, tapi i dunia on ope sidea, anjaha na roh ma Ahu marayak Ham. Ham Bapa na mapansing, ramotkon Ham ma ibagas goranMu, sidea na binereMu in Bangku, ase sada sidea songon Hita.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka di dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

4. Renungan

Ketika Yesus menyadari bahwa waktunya tidak lama lagi bersama murid-muridNya, dan hal ini sudah dikemukakan dalam Yohanes 16:4b-7, 16-19, Ia menaikkan doa syafaat yang pertama bagi diriNya (1-8), kedua kepada murid-muridNya (9-19), ketiga kepada semua orang percaya (ayat 20-26). Dalam bingkai nas renungan hari ini kita akan mendalami doa Yesus bagi murid-muridNya. Doa ini didasari bahwa muird-murid adalah milik Allah/milik Yesus. Sebagai milik, Yesus mengasihi mereka sehingga secara khusus mendoakan mereka. Kata “mereka masih ada di dalam dunia ini” adalah ungkapan keprihatinan Yesus terhadap murid-muridNya, sebab mereka akan banyak mengalami penderitaan karena mereka akan melanjutkan pekerjaan Yesus di dunia ini. Oleh karena itu Yesus secara khusus berdoa agar Bapa yang kudus memelihara murid-murid dalam nama Yesus yakni nama Allah yang diberikan kepada Yesus agar murid-murid menjadi satu. Mereka menjadi satu sama seperti kesatuan Allah Bapa dan Allah Anak. Kesatuan itu akan menguatkan iman para murid dalam mengemban tugas mereka sebagai murid Yesus. Mengapa kesatuan penting bagi Yesus? Sebab bukan saja dalam pengertian seperti ungkapan “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”, tapi lebih dari itu kesatuan adalah hakekat Allah sebagaimana digambarkan sama seperti Bapa dan anak adalah satu. Dan sebagai milik Tuhan kita harusnya hidup dalam kesatuan tersebut. Hidup dalam kesatuan dengan Allah di dalam Yesus akan menunjukkan citra dari Allah itu sendiri dalam kehidupan setiap murid. Hidup penuh dengan kasih adalah gaya hidup yang berada dalam kesatuan tersebut. Dan itulah yang Yesus inginkan dalam diri setiap para murid walaupun di depan akan banyak goncangan hidup yang akan mereka lalui. Namun kasih yang adalah hakekat Allah tidak akan pudar bahkan sirna dalam hati para murid.
Oleh karena itu sangatlah ironis jika murid-murid Yesus/orang percaya tidak memperlihatkan kesatuan, apa lagi saling saling curiga, saling merendahkan bahkan saling bermusuhan. Harus disadari bahwa persekutuan kita bukan di dasari organisasi dunia, politik, bisnis, dll. Sebab bila demikian persekutuan tersebut tidak akan kokoh. Tetapi didasari pemahaman bahwa kita adalah milik Allah yang sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal yakni kematian Yesus Kristus di kayu salib. Perbuatan Yesus mendoakan murid-muridNya ini harus juga kita pahami sebagai suatu teladan agar kita juga saling mendoakan, terlebih pemimpin jemaat harus mendoakan jemaat, demikian juga dalam rumah tangga orang tua harus mendoakan anak-anak mereka agar kesatuan di tengah-tengah persekutuan jemaat, keluarga sungguh-sungguh persekutuan yang menampakkan kemuliaan Allah.

5. Doding Haleluya No. 348: 2

Hasadaon totap toguh bani onjolan in,
ai ma haporsayaonni si sada Tuhan in.
Sada bai pandidion in na hunbai Bapa in,
ai ganup na porsaya da, mamuji Ham Tuhan.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS