
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 30 Juni 2020
1. Doding Haleluya No. 118:2
Bai musimni sipangagou, Ham panjaga na gogoh
Anggo bokas-Mu hu tonggor, sai irikkononku Ham
Sai irikkononku Ham, sai irikkononku Ham.
Anggo bokas-Mu hu tonggor, sai irikkononku Ham.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Johanes 13:14
Ase anggo Tuhan anjaha Gurunima mamurihi naheinima, patut ma age hanima marsiburihan nahei.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.
4. Renungan
Akar dari praktik pembasuhan kaki ditemukan dalam kebiasaan-kebiasaan keramahtamahan berbagai peradaban kuno. Seorang tuan rumah akan menyediakan air untuk para tamu agar dapat membasuh kaki mereka atau seorang pelayan (hamba) untuk membasuh kaki para tamu. Praktik pembasuhan kaki, yang dilakukan Yesus kepada murid-murid-Nya ini, adalah sebuah tradisi yang bermakna tentang kerendahan hati. Yesus memposisikan diri-Nya sebagai pelayan (hamba) yang membasuh kaki para murid. Hidup yang menghamba adalah bentuk dari kerendahan hati. Yesus pun mampu merendahkan hati-Nya kepada murid-Nya, tentu murid pun harus saling merendahkan hati dan saling melayani satu dengan yang lainnya.
Kerendahan hati adalah sikap dimana seseorang tidak menganggap dirinya lebih baik, lebih hebat, lebih pintar dari sesamanya. Namun mampu menyadari bahwa dia pun memiliki kekurangan yang dapat disempurnakan dari kelebihan orang lain, dan kelebihannya itu dipergunakan untuk melengkapi kekurangan orang lain. Sehingga apabila manusia mampu merendahkan hatinya dan mau melayani satu dengan yang lainnya, pasti akan tercipta kerukunan, kesejahteraan, dan kedamaian. Inilah yang diharapkan Yesus kepada para murid dan kita semua.
Kita menyadari bahwa apapun yang ada di dalam hidup kita ini adalah pemberian Tuhan kepada kita. Tentu dengan kesadaran itu, kita tidak lagi menjadikan yang kita miliki untuk menyombongkan diri kita dari orang lain. Namun sebaliknya, kita sangat bangga kalau kita bisa memberikan apa yang kita punya untuk melengkapi sesama kita. Dan sebaliknya kita juga selalu terbuka dan bersedia untuk mengakui kekurangan kita sehingga kita mau menerima dan membutuhkan kelebihan orang lain untuk melengkapi kekurangan kita, bukan malah kita merasa minder terhadap kekurangan kita atau malah sombong terhadap kelebihan kita.
Yang harus kita ingat bahwa hanya Tuhanlah yang Sempurna, kita adalah manusia yang tercipta dari debu tanah, kita disempurnakan menjadi makhluk Tuhan yang berharga hanya karena Kasih-Nya kepada kita. Yesus yang sempurna saja mau merendahkan diri-Nya terhadap kita. Oleh karena itu, mari tetap merendahkan hati kita di hadapan Allah dan sesama. Tuhan mengatakan siapa yang merendahkan diri, maka Tuhan akan meninggikannya, namun siapa yang meninggikan diri, maka dia akan direndahkan. Amin
5. Doding Haleluya No. 348:3
Ipasu-pasu Tuhan in ganupan hita on,
Ase pongkut ma uhurmu marhorja pe ringgas.
Patoruh uhurmu homa bai Tuhan Naibata,
Totap bani hata-Ni da, ibagas holong in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS