Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 1 Juli 2020

1. Nyanyian Kidung Jemaat No. 8:1 “Bagimu Tuhan Nyanyianku”

Bagimu Tuhan nyanyianku, kar’na setaraMu siapakah?
Hendak ku puji Kau selalu, padaku Roh Kudus berikanlah
Supaya dalam Kristus PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Psalmen 47:1-2

Bani pambobai koor. Humbani ginompar ni si Korah. Sada Psalm. Nasiam sagala bangsa, martopap-topap ma nasiam, puji nasiam ma Naibata marhitei doding olob-olob.
Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

4. Renungan

Ketika kita menyaksikan sebuah pertandingan, misalnya pertandingan sepak bola, lalu team yang kita dukung meraih kemenangan secara otomatis kita pasti bersorak-sorai dan bahkan bertepuk tangan bahagia akan kemenangan yang diraih. Tepuk tangan dan sorak-sorai yang kita lakukan itu sebagai wujud dari kebanggaan, kekaguman, penghormatan dan penghargaan atas kemenangan tersebut. Di dalam renungan kita hari ini, Pemazmur mengundang umat “bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai”. Dalam Perjanjian Lama, seruan untuk bersorak sorai merupakan sebuah alasan atas perbuatan dan keselamatan umat yang telah dilakukan oleh Allah. Tentunya tepuk tangan dan sorak-sorai yang dikumandangkan merupakan pujian, ungkapan kebanggaan, penghormatan, yang ditujukan kepada Allah yang adalah Raja seluruh bumi. Raja yang berkuasa memberikan kemenangan kepada umat untuk melawan musuh-musuh, yang senantiasa bertindak di dalam pemeliharaanNya dalam melindungi dan memberkati. Seruan untuk memuji Tuhan bukan supaya Dia tampak besar dan mulia tetapi karena memang Dia sungguh besar dan mulia. PerbuatanNya yang sungguh ajaib. KuasaNya yang tak tertandingi oleh kuasa apapun yang ada di dunia ini.
Demikianlah tentunya hidup kita sebagai umat Tuhan, ketika kita menyadari bahwa di setiap langkah kita ada penyertaan Tuhan yang memberkati dan melindungi, tak ada alasan untuk tidak memuji Dia. Memuji Tuhan bukan hanya melalui perkataan, tapi melalui sikap hidup kita. Memuji Tuhan menjadi gaya hidup orang kristen. Orang yang senantiasa memuji Dia adalah orang yang menyadari bahwa dia tidak mampu berbuat apapun jika tidak bersama dengan Tuhan. Pujian kepada Allah membawa kita semakin dekat kepadaNya, dan membawa kita semakin mengenal Dia. Hari ini sudahkah kita datang memuji Dia? Di tahun ini apakah kita masih tetap bersorak sorai kepada Tuhan dengan melihat kondisi dunia yang diporak-porandakan pandemi Covid-19? Apakah kita masih menyadari bahwa Tuhan masih tetap bekerja untuk dunia ini? Tentunya iman percaya dan ungkapan syukur kepada Tuhan tidak dapat dihentikan oleh situasi apapun di dunia ini, sebab kita tahu dan harus mengimani bahwa apapun yang terjadi di semesta ini semuanya diijinkan Tuhan untuk kebaikan kita. Bagaimanapun situasi dan kondisi yang kita hadapi, jangan pernah melupakanNya. Marilah bernyanyi untuk Tuhan, bersyukur bagi Dia atas kehidupan yang diberikan. Amin

5. Nyanyian Kidung Jemaat No. 10:1

Pujilah Tuhan Sang Raja yang Maha mulia
Segenap hati dan jiwaku pujilah Dia
Datang berkaum, b’rilah musikmu bergaung
Angkatlah puji-pujian.

6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *