Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 8 Juli 2020
1. Doding Haleluya No. 459:1
O, Tuhan tiap jam, au mamorluhon Ham
Ai Ham tumang na boi, pasonang uhurhin
Bai haganup ianan, Ham do hu pindahi
Na roh do au sonari, holong ma Ham.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jeremia 13:1
Sonon do hatani Jahowa hu bangku, “ Laho ma ho, bolima sada gondit linnen, anjaha gonditkon ma ai bani binongeimu, tapi ulang hona bah bahen ai.
Beginilah firman Tuhan kepadaku: “Pergilah membeli ikat pinggang lenan, ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kau celupkan ke dalam air.
4. Renungan
Saudara yang dikasihi Tuhan, sebagai orang yang beriman kita harus senantiasa memperlihatkan kehidupan yang terhubung dengan Tuhan. Hidup yang terhubung dengan Tuhan tampak dari ketaatan kita menjalankan perintahNya terlepas dari bagaimanapun situasi dan kondisi yang kita hadapi. Menjalankan perintah Tuhan menjadi tujuan utama di dalam kehidupan kita.
Sebagaimana yang Tuhan inginkan kepada bangsa Yehuda, umat pilihanNya. Sebagai umat pilihan, Tuhan Allah membuat perjanjian dengan mereka. Suatu perjanjian yang mengikat dan mendekatkan mereka denganNya, yaitu agar umat tetap setia dalam iman percaya mereka kepadaNya sehingga mereka boleh senantiasa menikmati dan mengalami Tuhan sepanjang kehidupan mereka.
Namun hal yang terjadi bukanlah demikian, mereka mengejar kehormatan dan kemuliaan diri sendiri dan melupakan persekutuan dengan Allah. Mereka tidak mengikatkan diri lagi dengan perintah Allah melainkan mereka berpaling kepada ilah-ilah lain.
Peragaan nubuat yang dilakonkan Yeremia dengan ikat pinggangnya menggambarkan situasi Yehuda yang sudah jauh dari Allah. Ikat pinggang adalah lambang dari kedekatan bangsa Yehuda dengan Allah. Ikat pinggang menjadi simbol keterikatan dan keterhubungan mereka dengan Allah. Seperti ikat pinggang dekat dengan pemakainya segenap bangsa Yehuda juga dulu dekat dan bergaul erat dengan Allah. Namun kini mereka tercela dan hidup jauh dari Allah. Ikat pinggang yang baru itu kini menjadi ikat pinggang yang lapuk dimakan kelembaban sungai Efrat. Mereka tidak lagi ternama, terpuji dan terhormat bagi Allah (ayat 11).
Keterikatan dan keterhubungan kita dengan Tuhan menjadikan hidup kita bermakna. Tak ada yang lebih membahagiakan di saat kita bergaul erat denganNya. Keterhubungan itu nyata di dalam persekutuan yang terus-menerus kita bangun yang berlangsung di sepanjang waktu, di segala tempat dan dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Jangan biarkan hidup kita menjadi lapuk karena dosa yang terus kita kerjakan. Bahkan di masa sulit saat ini, tak ada pilihan lain selain semakin mendekatkan diri kepadaNya. Amin
5. Doding Haleluya No. 309:1
Au sol dohor Bamu, Ham Naibata
‘Ge pe manaron au hu porsan ma
Mandoding do au on, mamuji Ham tongtong
Lambin dohor Bamu, dohor Bamu
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS