Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 11 Juli 2020

1. Nyanyian Kidung Jemaat No. 8:1

BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar’na setaraMu siapakah?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu,
Kidungku berkenan kepadaMu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Jesaya 2:5

Ale ginompar ni si Jakob, eta ma, mardalan ma hita bani sondang ni Jahowa
Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan dalam terang Tuhan.

4. Renungan

Nabi Yesaya mulai dengan menyatakan firman Tuhan yang memberi gambaran tentang kemuliaan Sion ditengah-tengah bangsa-bangsa sebagai tempat kediaman Tuhan yang mengatasi semua bangsa-bangsa pada akhir zaman.

Nabi Yesaya pada abad VIII SM dari kerajaan Israel Selatan menyatakan nubuat tentang Gunung Sion, yang sering dihubungkan dengan peziarahan orang-orang buangan Yahudi ke Yerusalem dalam periode sesudah pembuangan. Namun juga dalam periode sebelum pembuangan. Gunung Sion dipandang sebagai gunung suci, pusat bumi dan penting bagi seluruh dunia (lihat Mazmur 46-48).

Pada waktu zaman Yesaya yang pertama ini Raja Hizkia dikatakan berusaha untuk menghancurkan “bukit-bukit pengorbanan”, di mana orang beribadat di luar Yerusalem dan untuk memusatkan ibadat (2 Raja-raja 18; 2 Taw 31). Samaria dan Kerajaan Utara baru saja dihancurkan dan Hizkia mencoba memindahkan mereka yang masih hidup ke Yerusalem.

Melalui nas ini nabi Yesaya menyerukan kepada keturunan Yakub (Yehuda) agar jangan mau ketinggalan dari suku-suku dan bangsa-bangsa yang berduyun-duyun naik ke Sion (ayat 2-3) untuk “berjalan dalam terang Tuhan”, artinya agar sungguh-sungguh bertobat. Bagi Yehuda tidak ada jalan lain untuk keselamatan, karena di luar terang Tuhan hanya ada kekacauan, kegelapan dan maut. Kaum keturunan Yakub sebagai sebuah komunitas yang ditebus Allah telah meninggalkan Tuhan dan hidup otonom.

Melalui nas ini kita juga diundang untuk tetap berjalan dalam terang Tuhan. Artinya keselamatan kita adalah dalam Yesus Kristus yang adalah terang dunia. Berjalan dalam terang ilahi berarti mengakui bahwa kalau jantung kita masih bisa berdetak, itu adalah karena anugerah Tuhan. Membanggakan diri atau tinggi hati dapat membawa kita ke dalam kegelapan. Untuk itu biarlah kita tetap rendah hati dan berserah penuh kepada Tuhan persekutuan dengan Tuhan di keluarga kita masing-masing. Amin.

5. Nyanyian Kidung Jemaat No. 355:1

Yesus memanggil, “Mari segra!”
Ikutlah jalan s’lamat baka;
jangan sesat, dengar sabda-Nya, “Hai marilah seg’ra!”
Refrein:
Sungguh, nanti kita kan senang, bebas dosa, hatipun tentram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *