Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 23 Juli 2020
1. Doding Haleluya No 248:2
Huhaholongi Ham, goluhku, ai Ham do hagoluhankin
Ningon tongtong Ham pujionku, au na sinondangan-Mu in
Holong mamitah uhurhin Bamu o Jesuskin
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 12:4
Tapi huhatahon ma bannima huan-huanKu: Ulang ma habiari hanima sibunuh angkula, ai legan ni ai aha pe lang tarkahua sidea be.
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
4. Renungan
Jemaat Tuhan…
Dalam melakukan pengajaran-Nya, Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan tentang kerajaan Allah kepada orang banyak yang mengerumuninya, tapi Ia pun juga memberikan pengajaran khusus kepada murid-muridNya. Alkitab menuliskan bahwa walau saat itu beribu-ribu orang telah berdesak-desakan, Tuhan Yesus mulai memberikan pengajaran bukan kepada orang banyak, tetapi kepada murid-muridNya. Ada hal yang penting yang diajarkan, yaitu: Tuhan meminta murid-muridNya waspada terhadap ragi kemunafikan orang Farisi (ay. 1b), menghunjuk pada ajaran-ajaran orang Farisi, tentang hukum Taurat, sementara di sisi lain mereka sendiri tidak melakukan hukum Taurat tersebut (Mat 23:3).
Bagi Tuhan Yesus hal ini adalah munafik, dan para murid harus waspada dengan mengingatkan bahkan membangunkan para murid agar tetap terjaga dengan situasi di sekitarannya, sehingga tidak ada satu pun muridNya yang terbawa arus lingkungan dan peradaban, melainkan tetap kokoh bertahan dalam tugas perutusan dan pelayanan dengan pengorbanan. Para muridNya harus menjadi pewarta yang ulung dalam berpikir, berkata dan bertindak, sehingga kebenaran tidak ditutupi, dan diwartakan sehingga membawa sukacita dan keselamatan bagi semua. Berikutnya Tuhan Yesus memotivasi murid-muridNya agar bersikap terbuka dan jujur (ay. 2-3). Sebagai terang dunia, kehidupan kita tidak dapat tersembunyi, harus memancarkan cahaya kasih Tuhan kepada lingkungan di sekitar kita (Mat 5:14-16).
Nas hari ini Tuhan mengatakan agar murid-muridNya tidak takut terhadap ancaman dari manusia (ay. 4) “Janganlah takut”! Ketakutan adalah ekspresi manusiawi yang kerap muncul saat seseorang menyadari bahwa kekuatan di dalam dirinya tidak lagi sanggup mengendalikan hal-hal yang muncul dari luar dirinya.
Yesus ingin agar para murid menyadari bahwa ketakutan justru akan mengaburkan iman. Untuk itu, Yesus memperkenalkan kekuatan Ilahi yang senantiasa sanggup untuk melengkapi kekuatan manusiawi sehingga para murid tidak perlu takut dengan hal-hal duniawi yang hanya “dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi”. “Takutilah Dia yang mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka”. Jangan takut kepada para pemimpin sedemikian yang seolah memiliki kuasa untuk mengucilkan bahkan membunuh mereka, karena Tuhan sendiri yang akan menghakimi mereka.
Jemaat Tuhan
Ajaran ini masih relevan hingga saat ini, saat kita harus waspada pada ajaran-ajaran yang menyimpang, kita pun perlu tetap menjadi pelaku-pelaku Firman, hidup kita pun harus bercahaya seperti terang, dan kita tidak boleh takut terhadap ancaman-ancaman dan tekanan-tekanan dari manusia. Kita harus tetap berdiri teguh dan tidak menyangkal Tuhan Yesus.
Ketika kita mau tunduk dan melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita, maka Tuhan akan memampukan kita untuk menjalani semuanya itu. Tuhan Yesus tidak ingin kita menjadi seperti orang Farisi yang hanya menjalankan kewajiban agamanya secara lahiriah, tetapi kita harus menjadi pelaku Firman, sehingga kita menjadi terang dan menjadi berkat bagi sesama. Amin.
5. Doding KJ. 427: 2 ‘Ku Suka Menuturkan’
‘Ku suka menuturkan, cerita mulia, yang sungguh melebihi, impian dunia
‘Ku suka menuturkan, semua padamu, sebab cerita itu, membawa s’lamatku.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS