Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 25 Agustus 2020

1. Doding Haleluya No. 3:1

Sai Puji Naibata ai holong tong atei-Ni
Malayak tong homa bai ganup tinompa-Ni.
Megah ma hita on, mamuji Naibata.
Ai sasap dousa on, ibahen Naibata

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Johannes 3:27

“Dob ai nini si Johannes ma mambalosi: Seng tarbuat jolma atap aha pe, anggo seng na binere ai bani hun nagori atas”.
“Jawab Yohanes: Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga”.

4. Renungan

Dunia dipenuhi dengan orang-orang yang berjuang dan berambisi menjadi yang paling top atau paling teratas melampaui orang lain. Untuk alasan tersebut, maka ada banyak pelajaran, pelatihan, seminar dan buku-buku tentang bagaimana menjadi orang yang dihormati atau diidolakan, bagaimana meningkatkan status dan bagaimana agar menjadi orang yang terkenal dan sebagainya. Kita memang seringkali menyanjung orang yang sukses di bidangnya dan memperlakukan mereka secara lebih istimewa dibanding dengan orang lain karena kehebatannya. Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan kesuksesan yang diperoleh dengan kepintaran, kerja keras dan kepribadian yang baik, namun untuk mendapat pujian dan dihormati orang janganlah pernah menjadi tujuan hidup kita.

Nas kita adalah perkataan Yohanes sebagai jawaban atas pertanyaan yang ditujukan padanya tentang apakah dia kuatir tentang popularitas dan keakanannya mengingat banyak pengikutnya telah beralih kepada Yesus. Memang dalam waktu yang singkat Yohanes telah menjadi pemberita terbaik dan paling terkenal di masanya. Kerumunan besar orang-orang mendengarkan dia bahkan banyak diantaranya merespon pesan pertobatan yang dikumandangkannya serta mempercayai peringatannya tentang kedatangan Mesias (Juruselamat). Tetapi ketika Yesus tampil memulai pelayanan-Nya, hampir seluruh pengikut setia Yohanes Pembaptis mulai beralih mengikut Tuhan Yesus. Bisa saja Yohanes menjadi marah atas pamornya yang semakin menurun di mata publik, tapi ternyata justru dia bersukacita atas hal itu. Mengapa demikian?

Sikap Yohanes yang demikian adalah dikarenakan kesadarannya bahwa semua kesuksesannya selama ini bukanlah berasal dari dirinya sendiri melainkan dari Allah, dan apabila rencana Allah terhadapnya adalah mengurangi bahkan berlalu dari panggung rencana penyelamatan Allah, baginya hal itu bukan menjadi masalah karena dia menyadari betul bahwa kesuksesannya hanyalah karena Allah mengaruniakannya, bukan karena kelebihan dan kekuatan dirinya sendiri.

Seringkali manusia sulit menerima apabila status dan keberadaannya semakin menurun karena digantikan orang lain. Banyak orang merasa paling hebat dibanding orang lain dan menyombongkan berbagai pencapaian dan kesuksesannya akan hal-hal duniawi. Kesuksesan duniawi adalah sia-sia jika semuanya itu tidak mendukung tujuan dan kehendak Allah. Bagi Yohanes, kunci kesuksesan adalah taat dan melakukan kehendak Allah sepenuhnya.

Jika benar seperti apa yang dikatakan Yohanes bahwa, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga”, itu berarti bahwa kita hanya dapat menerima apa yang diberikan kepada kita dan itu juga berarti bahwa tidak ada alasan untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Maka syukurilah apa yang diberikan Allah bagimu, jangan kecewa karena kamu tidak seperti orang lain dan sebaliknya jangan menjadi sombong karena kamu melebihi orang lain. Tujuan Allah bagi kita bukanlah agar kita dimuliakan melainkan adalah agar hidup kita memuliakan-Nya. “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri? Janganlah mencarinya!” (Yer. 45:5). Amin.

5. Doding Haleluya No. 6:1-2
Ham do ipuji uhurhon Jahowa Tuhankin
Huambilankon do tongtong, ganup binaen-Mu in
Hubotoh Ham do bona ni na dear haganup
Ibere Ham buei hunjin bannami haganup

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *