Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 9 September 2020
1. Doding Haleluya No. 132:1-2
Ai ambit lang do Ham parholong atei Ham huja ma au.
Halani holong-Mu ampakon layak-Mu, hu surga au.
Tarima kasih ma Bamu o Naibata parlayak Ham!
Sibahen dalan in marhitei Jesus in hu surga in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Mateus 18:10
Jaga ma hanima, ase ulang mapas uhurnima mangidah sada humbani na etek-etek on. Ai huhatahon ma bannima: Iidah malekat ni sidea do tongtong bohini Bapangku na i nagori atas ai.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
4. Renungan
Sebagai orang Kristen tentunya mendengar kata kasih bukanlah hal yang asing di telinga kita. Sejak kita kanak-kanak pun orangtua kita di keluarga selalu mengajarkan untuk hidup saling mengasihi. Di sekolah minggu dan bahkan juga dalam pelajaran agama di sekolah pun pengajaran tentang kasih sudah kita terima.
Memang demikianlah Kekristenan. Kita selalu diajarkan untuk berbuat kasih. Bahkan Yesus sendiri mengajarkan untuk menjalankan kasih yang kebanyakan orang berpikir itu adalah hal yang sangat ekstrim, yaitu menjalankan kasih kepada yang memusuhi kita. Dan tentu saja sebenarnya tidak ada yang ekstrim dalam kamus kehidupan orang Kristen, karena pada dasarnya hal itu telah dikerjakan oleh Yesus terlebih dahulu. Kasih merupakan pusat dari semua sikap dan perilaku orang Kristen. Orang yang memiliki kasih yang dari Tuhan, sikap dan karakter yang baik juga pasti ada di dalam dirinya.
Renungan hari ini memang tidak secara konkret berbicara tentang kasih. Tetapi lebih kepada hal yang lebih spesifik lagi dari kasih itu sendiri yaitu jangan menganggap rendah orang lain (anak-anak). Terkadang dalam hidup ini memang banyak sekali orang yang hanya menjilat ke atas dan menekan ke bawah. Artinya apa? Kecenderungan untuk memuji demi keuntungan dirinya lebih besar daripada berkorban untuk mereka yang membutuhkan pertolongan. Anak-anak adalah simbol kepolosan, kelemahan dan ketidakberdayaan, tapi mereka tidak luput dari kasih dan berkat yang daripada Tuhan. Mereka juga mendapatkan kedudukan di dalam kerajaan Allah. Zaman sekarang orang yang lemah dan yang tidak berdaya itu bukan hanya kita jumpai dalam diri seorang anak-anak. Banyak orang yang memutuhkan pertolongan, banyak orang yang menjadi korban eksploitasi, karena ada segelintir orang yang memanfaatkan kelemahan dan ketidakberdayaan itu untuk keuntungan dirinya.
Bagaimana orang Kristen menghadapi kenyataan ini? Tentu kitalah yang menjadi agen terdepan dalam membawa perubahan itu. Jangan menganggap siapapun rendah, jangan eksploitasi dan diskriminasikan mereka. Yang lemah pun mempunyai hak yang sama di dunia ini, terkhusus di hadapan Tuhan. Dalam kerajaan Allah tidak ada anak-anak dan dewasa. Tidak ada yang kaya dan yang miskin. Namun semuanya hidup di dalam damai dan memuji nama Tuhan. Marilah saling mengasihi. Amin
5. Doding Haleluya No. 194:1
Sai sihol usihanku ham Jesus Tuhankin
Bai toruh ni uhur-Mu lamlam ni Hata-Mu.
Sonaha bahenonku lao mandalankon in
Sai ham ma alo Tuhan manolong ai ijin.
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapak kami
Departemen Persekutuan GKPS