Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 8 September 2020
1. Doding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon
Nadoyuk kahou magou ahu, hape maluah do
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin
Salosei hape utangkin, ibahen layak ni in
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Matius 5:44
Tapi Ahu mangkatahon bennima: Haholongi hanima ma munsuhnima, anjaha tonggohon hanima ma na marburu hanima.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
4. Renungan
Hidup tanpa pengampunan adalah penderitaan. Ketika manusia melakukan kesalahan atau dosa, maka mereka akan dibebani perasaan bersalah. Dan di saat seseorang berbuat dosa dan melakukan kesalahan terhadap kita, maka seringkali kita terjerat oleh kemarahan dan kebencian terhadapnya. Injil Yesus Kristus memberikan solusi atau jalan keluar, baik untuk orang yang melakukan kesalahan dan dosa, demikian juga kepada orang yang tersakiti oleh kesalahan dan dosa tersebut.
Jika kita disakiti oleh orang lain dan melukai hati orang lain, maka ingatan kita akan pebuatan tersebut akan tetap bergejolak seolah-olah peristiwa itu benar-benar terjadi kembali di saat kita mengingatnya. Amarah kita bisa saja bangkit kembali mengingat peristiwa tersebut dan kita sangat menginginkan sesuatu yang buruk atau kehancuran terjadi dan menimpa orang yang kita benci itu. Atau ingatan kita bisa saja menjadi sedemikian rusak parah sehingga kita tidak mampu lagi memikirkan apa yang telah terjadi dengan akal dan pikiran yang sehat. Kita dapat dilanda stres dan lebih parah lagi menjadi depresi karena perbuatan orang yang menyakitkan hati kita. Sebaliknya, ketika kita menerima Yesus dan menyerahkan segala persoalan hidup kita kepada-Nya, maka kita akan memperolah kekuatan dan kemampuan untuk mengampuni kesalahan dan dosa yang dilakukan orang lain tarhadap kita. Di sanalah Yesus memampukan kita menangani dengan baik semua ingatan-ingatan yang menyakitkan terhadap seseorang yang berbuat salah kepada kita dan dengan pikiran yang sehat dan tenang kita dapat menyadari akan betapa dalamnya memang hati kita dilukai oleh perbuatan tersebut. Orang yang melukai kita memang telah menjadi musuh yang menyakiti kita dengan cara yang sadis, namun oleh Kristus kita telah memperoleh kekuatan untuk mengasihi dan mendoakan orang tersebut.
Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup orang Kristen akan mudah dan tanpa tantangan. Jika kita diperintahkan untuk mengasihi musuh kita, itu berarti bahwa dalam hidup, kita selalu berhadapan dengan orang-orang yang menyakiti dan berbuat kesalahan terhadap kita. Kita harus tetap siap menghadapi pergumulan dan penderitaan bersama Kristus, dan oleh sebab itulah maka kita diminta untuk senantiasa mendoakan orang yang menganiaya dan menyakiti kita.
Mengasihi musuh bukan lagi beban melainkan suatu berkat. Di sanalah kita mulai mengalami kebebasan baru. Musuhmu tidak lagi menguasai perasaanmu terhadap dia. Kebencian tidak lagi menjadi reaksi otomatismu atas ingatan yang menyakitkan. Mengasihi musuh adalah suatu karunia dari Allah yang membuatmu dapat mengalami kasih Tuhan yang begitu dalam dan lebih besar bagimu. Setiap kali kita mengasihi musuh kita, kita akan kembali menyadari bahwa ketika kita masih menjadi musuh Allah, Yesus telah mengasihi kita dan rela mati untuk kita (Roma 5:10). Amin.
5. Doding Haleluya No. 250:1+4
Haholongan na mapansing humbai Jesus Tuhankin;
Sai sogopi sai masuki uhur pakon tonduyhin.
Sai palumbang Ham uhurhu, bai ganup hasomankin;
Ase sai ringgas uhurhu, lao manasap dousaniin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS