Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 18 September 2020

1. Doding Haleluya No. 216:1+4

Tongor ma jenges ni in, ganup na sauhur in.
Parpambaenan na bujur ‘ge hatani pe botul
Iparbagah Naibata, bani na sauhur da
Pasu-pasu na bahat, uhur na sonang totap.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 1 Johannes 3:17

Anggo adong halak na bayak, anjaha iidah hurangan hasomanni, hape itutup labah ni uhurni dompaksi, ija ma boi totap marianan holong ni uhur ni Naibata ibagas ia?
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

4. Renungan

Allah adalah kasih, maka kualitas hidup orang percaya harus dipenuhi oleh kasih. Kita dapat mengasihi ketika Kristus tinggal di dalam hati kita dan Roh Kudus memimpin kita. Kasih bukan hanya dalam kata-kata, emosi, perasaan, atau rasa iba saja tetapi harus diterjemahkan dalam tindakan. Manusia dikenal dari buahnya (Mat.7:16-20). Namun persoalan mengasihi ada pada diri kita sendiri yakni di dalam hati. Hati memiliki kunci, dan kunci itu tidak ada pada orang lain. Tetapi kuncinya ada pada hati itu sendiri. Ada hati yang tertutup, tidak mau terbuka. Hati yang egois, hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli pada yang lain. Sehingga sulit untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ini adalah sikap yang tidak mencerminkan kasih Kristus. Hati yang tidak mau terbuka dan membiarkan Yesus hidup dalam dirinya dan melaluinya kasih Tuhan disebarkan kepada yang lain.

Seseorang yang memiliki “harta duniawi” dan melalui semua itu ada tanggungjawab yang harus dilakukan. Ia tidak mempercayakan hidupnya pada harta yang tidak pasti di dunia ini, tetapi hidupnya sepenuhnya diabdikan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, memakai semua kekayaan duniawi untuk mengumpulkan harta di sorga. Inilah cara yang baik bagaimana kita memaknai dan memakai harta yang kita miliki untuk membantu saudara-saudari yang membutuhkan. Inilah yang dikehendaki Kristus dan apa yang kita lakukan itu bernilai kekal (Mat.25:31-46).

Dalam persekutuan jemaat, kita semua adalah bersaudara. Sebagai orang-orang yang telah menerima kasih karunia dari Tuhan. Maka hidup saling mengasihi, saling menolong, saling mendukung dan saling berbagi adalah sikap yang harus selalu hidup dalam persekutuan kita. Hidup yang saling melengkapi dan terbeban untuk meringankan penderitaan, menutupi kekurangan saudara dan orang lain itu menjadi bukti bahwa kasih Allah tetap tinggal di dalam persekutuan kita.

Marilah kita mengevaluasi aksi, tindakan, sikap hati, dan motivasi kita janganlah kita jatuh pada hawa nafsu kedagingan dan tidak mau mengasihi. Biarlah perkataan Kristus selalu berdiam di dalam hati, menguasai hati dan pikiran kita dalam kelimpahannya sehingga kita selalu berkata dan bertindak untuk hormat dan kemuliaan Kristus, dan orang lain diberkati melalui kehadiran kita. Demikian kita semakin dewasa dalam iman dan memuliakan nama Tuhan. Amin

5. Doding Haleluya No. 446:1

Sisada angkula do hita ganupan,
Ragam ni pagori do hita tongon,
Na sombuh, bayak dos do in bani Tuhan,
Seng dong ilioi, isarihon do tong,
Tuhanta do na gabe Hayu Anggur,
Rantingni do hita on hajojor,
Jolom ma Jesus ulang ham pandur,
Ase tabun marbuah na ramos.

6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *