Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 30 Oktober 2020
1. Doding Haleluya No. 216:1+4
Tonggor ma jenges ni in, ganup na sauhur in
Parpambaenan na bujur ‘ge hatani pe botul
Iparbagah Naibata, bani na sauhur da
Pasu-pasu na bahat, uhur na sonang totap
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Tessalonika 4:9
Tapi pasal holong ni uhur dompak sanina, seng pala porlu be pasingaton nasiam marhitei surat, ai Naibata sandiri do mangajari nasiam marsihaholongan.
Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.
4. Renungan
Kasih persaudaraan adalah ciri orang kristen. Kasih persaudaraan ini adalah karakter pertama yang tercatat dari gereja mula-mula. Gereja terbentuk untuk tujuan khusus melanjutkan kehidupan Kristus di dunia. Kehidupan Kristus pada dasarnya adalah kehidupan yang suka menolong. Maka kehidupan-Nya ini tidak hilang dari dunia ketika Dia naik ke surga. Justru semakin diperluas ke dalam kehidupan masyarakat yang dilanjutkan oleh pengikut-Nya dan untuk memperluas pelayanan-Nya kepada orang lain dalam lingkup yang lebih besar. Kasih itu akan tumbuh dan berkembang sampai melingkupi seluruh dunia dan telah menyebar ke dalam kehidupan pelayanan seluruh hidup manusia, menjadikan semuanya satu di dalam Kristus. Seperti yang dikatakan rasul Paulus, gereja menjadi pemenuhan Kristus.
Persekutuan orang percaya adalah persekutuan sejati. Ini bukan sekadar sentuhan perasaan, tapi benar-benar menolong, berbagi, persekutuan sejati. Mereka telah diajar oleh Tuhan untuk saling mengasihi dan mereka melakukannya. Dunia melihat apa yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, sehingga mereka berkata, “Lihat bagaimana orang-orang Kristen ini saling mengasihii!” Dunia melihat, dan takjub olehnya. Terikat oleh ikatan yang saling mendukung di mana para anggotanya siap untuk berkorban atau menderita karena sesuatu hal untuk satu sama lain. Kekuatannya sangat kuat; tidak ada yang bisa melawannya.
Namun ada saja keegoisan manusia yang dapat mengakibatkan perpecahan di dalam tubuh gereja, terlebih dalam masa perkembangan gereja ini hingga saat ini. Si iblis memakai kelemahan manusia dan oleh tipu muslihatnya untuk melemahkan orang percaya. Ini yang harus disadari oleh orang-orang percaya jangan mudah terkecoh dan dibutakan oleh ambisi kedagingan dan rela mengorbankan persekutuan yang sejati yang kuat tadi. Pasti si iblis sangat senang melihat jika orang percaya itu hancur, rapuh karena perpecahan-perpecahan yang terjadi.
Marilah kita tetap mengingat ajaran dan firman Tuhan untuk tetap hidup saling mengasihi dalam persekutuan kita sebagai gereja Tuhan di tengah dunia ini. Gereja tidak sama seperti organisasi lain yang ada di dunia ini yang setiap anggotanya hidup saling berkompetisi. Kita harus mengingat bahwa kita adalah sama-sama anak-anak Tuhan yang telah dikasihi dan ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus, tidak ada yang lebih tinggi dan yang lebih rendah sebab kita sama-sama dikasihi-Nya, sama berharga di hadapan-Nya. Maka hidup saling mengasihi adalah karakter yang tak bisa lepas dari gereja-Nya. Sebab itulah keistimewaan kita dari dunia ini. Selamat mengasihi. Amin.
5. Doding Haleluya No. 497:1
Holong ni Jesus manggomgom ganup kuria,
Na patotapkon hasadaonta in
DameiNi in ma manrahut paruhuranta
Idop uhurNi batar-batarta in
DameiNi in ma manrahut paruhuranta
Idop uhurNi batar-batarta in
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS