Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 6 November 2020

1. Doding Haleluya No. 348:1

Sauhur sapanriah ma, ganup kuria in.
Marhasadaon na dear, ibagas Tuhan in.
Riap ma hita haganup, mamuji Tuhan rup.
Mardamei marsiurupan, marsihaholongan.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Galatia 6:1

Nasiam sanina, anggo dong tardapot halak ibagas sada panlanggaron, nasiam na marpartonduyon ma patorsa-torsahonsi marhitei tonduy halamlamon, tapi jaga dirimu, ase ulang dihut ham tarlajou.
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.

4. Renungan

Sebagai orang percaya kita semua adalah orang-orang yang berdosa yang diselamatkan oleh anugerah Allah. Maka selayaknya tidak seorang pun di antara kita merasa lebih rohani dari yang lainnya. Kita adalah saudara di dalam Tuhan. Sebagai saudara layaknya kita mudah untuk memaafkan, mengampuni, saling menolong, saling mendukung. Kristus mengasihi umat-Nya meski umat-Nya tak layak dikasihi demikian perintah kasih yang Tuhan ajarkan bagi kita sebagai gereja-Nya.

Kasih yang kita miliki itu memampukan kita untuk dapat teguh ketika kita menanggung beban berat, kita ditopang dan menopang saudara di dalam Tuhan. Sehingga kita tidak merasa sendiri, dibiarkan ketika beban itu sungguh berat dan menyesakkan kita namun itu akan terasa ringan ketika kita tahu ada saudara kita yang ikut ambil bagian menanggung derita kita, mendoakan dan menopang kita, hingga kita kuat melalui masa sulit itu. Ketika ada saudara kita yang melakukan kesalahan atau pelanggaran karena kelemahan yang ada padanya maka saudara yang lainnya dengan kasih mengingatkan dan memperbaiki sehingga ke depan tidak lagi diulangi kesalahan yang sama.

Yang rohani, itulah identitas kita hidup seturut kehendak Tuhan. Hidup tetap terjaga dalam kekudusan dan tidak berdosa. Orang yang rohanilah yang memimpin saudaranya yang lemah agar kembali ke jalan yang benar dengan lemah lembut bukan dengan kekerasan. Pahamilah kelemahan saudaramu, jangan hakimi tetapi dengan teguran yang halus, lembut bisa menuntunnya untuk meninggalkan hidupnya yang keliru. Jika pun kesalahan itu fatal maka cepatlah bertindak untuk mengampuni dan memaafkannya. Sehingga hubungan di antara kita tetap baik dan harmonis, dan kita dapat membawanya kembali kepada Kristus.

Namun dalam menuntun saudara kita yang lemah tersebut, Paulus menasehatkan agar orang percaya, yang rohani agar berhati-hati supaya tidak jatuh ke dalam pencobaan yang sama. Jagalah diri. Kita mungkin bisa tergoda, betapapun dewasanya orang percaya selalu ada celah untuk tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Itulah sebabnya betapa pentingnya kita setiap hari memeriksa perjalanan dan cara hidup kita lewat perkataan, tindakan, sikap dan motif kita, untuk memastikan bahwa kita tidak jatuh pada dosa. Namun kita tetap tergantung pada kasih karunia Allah, bertekun dalam kesalehan. Kiranya kasih-Nya meneguhkan kita untuk saling menguatkan. Amin

5. Doding Haleluya No. 394:1

Sai pasada Ham ma Tuhan,
haganupan Kuria-Mu.
Ase tong irahut bani holong-Mu.
Janah sipangihut bai aturan-Mu.

6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *