
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 23 Desember 2020
1. Doding Haleluya No. 11:1
Na ijon do au Tuhanku namanombah hu Bamu
Ganup iluh ni matangku, hu sombahkon hu Bamu.
Uhur-Mu mando hubangku, na masihol au Bamu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jeremia 31:3
Taridah do Jahowa bani humbani na daoh. Nini, “Holong do uhur-Hu bam marhitei holong sisadokah ni dokahni; halani ai hutogu-togu do ho marhitei idop ni uhur”.
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
4. Renungan
Dari konteks Yeremia ini kita boleh melihat bagaimana Allah yang memperbaharui hubungan-Nya dengan manusia. Jurang pemisah yang ternganga lebar akibat dosa pada akhirnya akan diperbaiki melalui janji pemulihan Allah. Bangsa Israel yang hidup di dalam dosa kembali berdamai melalui pendamaian yang dibawa Allah sendiri. Pada waktunya janji itu akan segera diwujudnyatakan. Apa yang terjadi dalam hubungan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan dengan Allah menunjukkan bagaimana bangsa Israel sebagai umat pilihan telah gagal karena selalu hidup di dalam kubangan dosa.
Kitab-kitab sejarah Israel, yaitu Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja meriwayatkan cara bagaimana, selama masa sejak mereka masuk ke tanah Kanaan, bangsa Israel terus-menerus tidak menaati-Nya. Ketidaktaatan itu membawa hukuman, sebab itu kerajaan Israel Utara dibinasakan oleh tentara Asyur pada tahun 722 sM dan Kerajaan Yehuda (Selatan) takhluk oleh Babel pada tahun 587 sM. Namun walaupun demikian, kasih Allah tetap dinyatakan bagi mereka.
Menilik perjalanan kehidupan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, tidak selamanya bangsa tersebut dihukum, melainkan Allah tetap menyertai mereka. Ketidakmampuan bangsa Isreal untuk hidup di dalam terang Tuhan kemudian membawa inisiatif bagi Allah untuk menyelamatkan manusia dengan caranya sendiri. Oleh sebab itu Allah sendiri yang akan melaksanakan perubahan yang sangat perlu untuk meghadapi watak bani Israel itu, sehingga kegagalan mereka pada masa lampau untuk menaati Hukum Taurat akan diganti oleh kehendak dan kesanggupan untuk menaatinya. Apabila Taurat itu direformulasi dirombak menjadi Hukum yang baru, Hukum ini akan menitik beratkan kepada tulisan yang ada di dalam loh hati.
Saudara sekalian Hukum yang baru itu telah ada di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus yang lahir kedunia merupakan perjanjian yang menyelamatkan manusia dari dosa dan puncak kasihnya berada pada pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Bukankan itu yang merupakan makna natal, yaitu Allah yang turun tangan untuk menyelamatkan kita. Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita. Kasih Allah itu layak kita syukuri. Mari hidup di dalam Kasih, seperti Allah mengasihi kita. Salam natal. Amin.
5. Doding Haleluya No. 44:1-2
Pamalas uhurta do partubuhni
Jesus Sipaluah haholongankin
Jesus Sipauah haholonghankin
Ai buei do dosa, parlajouan pe
manunsahi hita ronsi matei pe
manunsahi hita ronsi matei pe
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS