Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 27 Januari 2021

1. Doding Haleluya No. 401:1

Hupuji hupasangap Ham, Bapa pardear layak.
Ganupan ijadihon Ham, sonai age na masa.
Itompa Ham ganup hape, dagingku pakon tonduy pe.
Napuji ma Goran-Mu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 1 Samuel 2:10

Sai na ropukononkon do na mangimbang Jahowa, ipahata longgurni dompak sidea i nagori atas; Jahowa do na manguhum ujung ni dunia on, ibere do hagogohon bani rajani, anjaha ipagijang tanduk ni na niminakanni.
Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.

4. Renungan

Tentu kita pernah mendengar peribahasa yang mengatakan “lupa kacang akan kulitnya”. Hal ini hendak menyatakan bagaimana seseorang yang telah melupakan siapa dirinya serta sejarah hidupnya ketika dia telah mendapatkan hal yang baik dalam dirinya. Hal yang baik dalam dirinya tersebut telah membuat dia menjadi lupa daratan sehingga sikap hidupnya telah berubah total dari dirinya yang dahulu. Saudara sekalian, orang yang berlaku demikian biasanya terjadi karena dia kurang mensyukuri apa yang ada dalam hidupnya. Dia tidak mengerti bahwa hidup ini sepenuhnya telah ada yang mengatur. Yaitu Tuhan Allah yang memelihara kehidupan manusia.

Mengucap syukur kepada Tuhan adalah mengakui bahwa diri kita bukanlah milik kita melainkan diri kita adalah milik-Nya, apa yang ada dan terjadi pada kita itu adalah atas kehendak-Nya.
Hana adalah salah satu contoh pribadi yang tahu benar cara berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan. Hana adalah seorang istri dari suami yang bernama Elkana yang pada awalnya tidak mempunyai anak. Elkana juga mempunyai istri yang lain yang bernama Penina, dan dia mempunyai anak. Beban dan tekanan psikologis dalam diri Hana semakin meningkat ketika Penina selalu menyakitinya karena dia tidak dapat melahirkan anak bagi suaminya. Keinginan yang kuat untuk mempunyai anak serta penderitaan yang dia alami atas keadaannya dibawa di dalam doa kepada Tuhan. Hana dengan segala pergumulannya bersujud di hadapan Tuhan memohon kiranya Tuhan mendengarkan doanya dan Tuhan mendengar doanya. Dia melahirkan seorang anak yang dinamainya Samuel.

Saudara sekalian perjalanan kisah iman Hana ini tidak berhenti hanya di situ saja. Ketika Tuhan mengabulkan permintaannya dia tidak lupa akan Tuhan yang memberkati dirinya. Dia tetap menjadi pribadi pendoa yang selalu dekat kepada Tuhan. Dalam doanya dia mengakui Kemahakuasaan Tuhan, Dia adalah pribadi yang memberkati, benteng batu perlindungan yang melindunginya dari setiap musuh. Dia adalah pribadi yang mengubah tangisnya menjadi sukacita dan orang yang melawan-Nya tidak akan mendapatkan kemenangan dan kesenangan. Inilah pengakuan serta ungkapan syukur dari orang yang dalam dirinya Tuhan bekerja. Saudara, bagaimana dengan kita? Tetaplah bersyukur dan berdoa atas apa yang terjadi dalam hidup kita, sebab Tuhan selalu beserta dengan kita. Amin.

5. Doding Haleluya No. 340:1

Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma, huondoskon ma.
Bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma

6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *