Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 25 Maret 2021
1. Doding Haleluya No. 248:1-2
Huhaholongi Ham gogohku, huhaholongi Ham tongtong
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au
Huhaholongi Ham, Goluhku, ai ham do hagoluhankin
Ningon tongtong Ham pujionku, au na sinondangan-Mu in
Holong mamitah uhurhin Bamu o Jesuskin
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Johannes 3:35
Holong do uhur ni Bapa in bani Anak in, anjaha haganup do iondoskon hubagas tangan-Ni.
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
4. Renungan
Jemaat Tuhan…
Kisah kapal Titanic yang tenggelam dalam pelayaran perdananya pada tanggal 15 April 1912 dan dituangkan dalam sebuah film tahun 1997 selalu menarik untuk dipercakapkan. Kapal yang kokoh, dirancang dengan baik, akhirnya kalah dengan kokohnya gunung es yang ada di Samudera Atlantik Utara. Selain kisah tenggelamnya kapal Titanic, kita juga disajikan kisah kasih antara Jack dan Rose, di tengah-tengah kekalutan dan kepanikan saat Titanic tenggelam, Jack mengambil sebuah keputusan penting dan berani, ya..dia membiarkan dirinya ikut tenggelam dalam lautan yang dingin, agar Rose selamat dari bencana itu. Kasih itu melampaui kepentingan dan kehendak sendiri, dan kasih itu membutuhkan pengorbanan untuk orang yang dikasihi.
Jemaat Tuhan…
Nas ini memberi pesan kepada kita tentang bagaimana Allah yang membuktikan kasih-Nya kepada Anak-Nya. Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang sosok Yesus Sang Mesias. Bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan betapa Bapa-Nya sangat mengasihi-Nya. Bukti kasih Bapa kepada Anak-Nya adalah dengan kehendak Bapa sendiri, Ia memberikan segala sesuatunya ada “di tangan”, genggaman dan kekuasaan Anak. Bukti ketotalan itu diberi oleh Bapa pada Anak-Nya, karena didorong oleh kasih-Nya kepada Anak-Nya. Bukan hanya Roh-Nya yang dikaruniakan kepada Anak-Nya (Yesus) dengan tidak terbatas, tetapi Allah Bapa mendelegasikan segala sesuatu kepada-Nya. Hal ini mendorong umat-Nya percaya kepada Anak untuk “diperanakkan dari Allah”, atau untuk “diperanakkan dari Roh”. Kasih Bapa kepada Anak-Nya tentu juga sebagai langkah untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia, karena manusia percaya kepada Anak, karena Allah Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Oleh karena ada hubungan kasih yang sempurna antara Bapa dan Anak, maka rencana ilahi untuk menyelamatkan manusia dapat berjalan.
Jemaat Tuhan…
Yohanes dengan sangat lugas menjelaskan siapa Yesus dan bagaimana seharusnya murid-murid-Nya (kita saat ini) mengimani kedatangan Mesias ke dunia. Bahwa Yohanes percaya Yesus adalah Putera Allah, yang kepada-Nya oleh karena kasih diserahkan Allah kepada-Nya. Dan kasih itu semakin teruji melalui Yesus yang tidak hanya diberi Roh dan kuasa, tapi Yesus juga menjadi jalan Allah untuk membuktikan kasih-Nya pada manusia. Kasih yang membutuhkan pengorbanan, bahkan mempersembahkan Anak-Nya untuk menjadi penyelamat manusia. Tentu kesaksian Yohanes ini semakin menambah iman dan kepercayaan kita akan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup. Ia yang datang menebus dan menyelamatkan kita dari kematian kekal, sehingga kita dibawa pada kehidupan kekal, dan karya itu didasari oleh kasih Allah kepada umat-Nya.
Atas keputusan yang penting itu, tentu selayaknya kita juga memperlihatkan respon yang positif dalam kehidupan kita. Kepercayaan yang total adalah salah satu bentuk kita merespon karya itu dengan baik. Kasih yang total hendaknya kita respon dalam keimanan yang total juga, yaitu bahwa karena kasih-Nya maka kita selamat. Amin.
5. Bernyanyi Lagu Pujian “Aku Mengasihi Engkau Yesus”
Aku mengasihi Engkau, Yesus, dengan segenap hatiku
Aku mengasihi Engkau, Yesus, dengan segenap jiwaku
Kurenungkan firman-Mu siang dan malam, kupegang perintah-Mu dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan, tujuan hidupku, hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS