Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 31 Maret 2021

1. Doding: Haleluya No. 7:1

Porini dong marribu hali paralolingni sorangkin
Boisni gogoh inggananni mamuji Naibata in
Ibaen malasni uhurhin , hinorhonni pambaen-Ni in.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Markus 14:61

Tapi sip do Jesus, seng ibalosi age aha. Jadi isungkun sintua ni malim ai ma Ia use, nini ma, “Kristus do Ho tongon, Anak ni Sipujion in?”
Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?”

4. Renungan

Seorang terdakwa bersalah ketika diperhadapkan kepada sebuah persidangan pasti akan selalu berupaya untuk memberikan pembelaan yang terbaik demi pembebasan dirinya akan dakwaan yang telah ditujukan kepadanya. Adalah hal yang manusiawi jika kita selalu berusaha untuk membela diri sendiri untuk menghindar dari hukuman, siksaan dan bahkan olok-olokan orang banyak. Bahkan semut saja pun bisa menggigit jika ada yang menginjak dan menindasnya demi pertahanan dirinya. Hal itu sering kita sebut dengan istilah self deffense.

Ketika Tuhan Yesus dalam akhir perjalanan hidup secara fisik di dunia ini, yaitu pada detik-detik menuju kematiannya ada banyak dakwaan, tuduhan, fitnah serta cacian yang datang menghampirinya. Orang banyak yang berlabelkan agama itu berusaha untuk menjatuhkan hukuman kepadanya, walaupun sebenarnya dakwaan, tuduhan dan fitnah yang mereka lontarkan tidaklah cukup untuk membuat Yesus untuk di hukum mati. Tuduhan-tuduhan itu mereka lontarkan di depan Kayafas Imam Besar dari Sanhedrin. Perenungan kita adalah Tuhan Yesus sedikitpun tidak meresponi tuduhan-tuduhan tersebut. Dia hanya diam seribu bahasa tanpa membela dirinya walau teriakan massa yang seperti lolongan singa yang siap menerkam mangsanya. Barulah Ketika Dia ditanya akan ke-Allahan dirinya Dia menjawab pertanyaan mereka (ay.62).

Ada dua hal yang ditunjukkan oleh Yesus ketika dalam situasi ini yaitu bahwa Dia sabar dalam menghadapi cacian dan fitnahan dengan tidak menjawab sedikitpun pada fitnahan mereka namun sekaligus Dia hendak mengatakan bahwa Dia setia pada misinya untuk mengatakan kepada dunia bahwa Dialah Mesias yang diutus Allah. Dalam hal misi-Nya Dia perlu mempertegas dan tidak takut sedikitpun. Hingga akhirnya proklamasi yang Yesus beritakanlah yang membuat Dia menjadi berhutang nyawa dan disalibkan.

Saudara sekalian dari sikap Yesus ini kita boleh merenungkan bahwa benar bukan hak kita untuk membalaskan semua perbuatan jahat yang dilakukan orang bagi kita. Ketika kita dicaci maki dan menghadapi fitnahan palsu biarlah kita tidak membalasnya dengan caci maki pula (1 Ptr. 2:23) dan di saat yang bersamaan imanilah Yesus yang rela mati demi dosa manusia. Amin.

5. Doding Haleluya No. 62:1

Jesus Ham do bah tubuhku Sipagoluh tonduyhin
Ai ibunuh Ham munsuhku inma hamateian in
Ham manaron hamagouan, pasirsirhon hagoluhan
Halanin hupuji Ham sai marribu hali tong.

6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *