Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 8 April 2021
1. Nyanyian Kidung Jemaat 278:1 “Bila Sangkakala Menggegap
Bila sangkakala menggegap dan zaman berhenti,
Fajar baru yang abadi merekah;
Bila nanti dibacakan nama orang tertebus,
Pada saat itu aku pun serta.
Bila nama dibacakan
Bila nama dibacakan
Bila nama dibacakan
Pada saat itu aku pun serta.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Tessalonika 4:16
Ai Tuhan in sandiri ma tuad hun nagori atas marhasoman surak-surak, parentah pakon hata ni raja ni malekat anjaha tarbogei ma tarompit ni Naibata. Jadi puho ma parlobei na matei ibagas Kristus.
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru, dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.
4. Renungan
Jemaat Tuhan.
Umat Kristen di seluruh dunia baru saja merayakan sebuah pesta kemenangan yang merupakan karya Allah melalui Yesus Kristus. Kita baru saja merayakan sebuah kemenangan karena Yesus telah bangkit dan mengalahkan segalanya melalui kebangkitan-Nya. Dia mengalahkan ketakutan, kekhawatiran, dan bahkan kematian. Ini adalah karya besar Allah melalui Anak-Nya. Selain karya yang besar yang diperlihatkan Allah, ternyata kematian dan kebangkitan Kristus juga menjadi tonggak pengharapan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya kelak juga akan menerima kebangkitan setelah kematian. Hal ini menjadi poin penting bagi umat Tuhan yang ada di Tesalonika pada saat surat ini dituliskan.
Rasul Paulus mencoba untuk meneguhkan keluarga pengikut Kristus pada saat itu, melalui hal yang terjadi di tengah-tengah umat Tuhan. Ada banyak orang yang mengalami penyiksaan bahkan sampai mati karena mempertahankan iman percayanya kepada Yesus. Ya, situasi pada saat itu dirasakan sulit oleh umat yang mengikut Yesus. Penyiksaan demi penyiksaan dialami oleh umat-Nya saat mereka mempertahankan iman kepada Yesus. Puncak dari penyiksaan itu adalah bahwa banyak orang yang harus mati, dan tentu saja banyak juga keluarga yang harus mengalami perpisahan dan kesedihan karena kematian dari anggota keluarganya.
Jemaat Tuhan.
Situasi ditinggal oleh orang yang dikasihi mau tidak mau membawa dampak kesedihan karena perpisahan yang terjadi. Pada saat itulah Rasul Paulus menekankan kepada umat yang ada di Tesalonika bahwa kematian bukanlah akhir segalanya, kematian tidak dapat memberhentikan hidup, karena seyogianya, bahwa Yesus yang mati akan bangkit kembali, dan itu juga berarti setiap orang yang mati dalam Yesus, akan menerima dan bangkit bersama dengan Dia. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru, dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Orang yang mati dalam Kristus akan bangkit bersama dengan Kristus. Harapan inilah yang dinyatakan kepada umat yang ada di Tesalonika, sehingga umat yang pada saat itu bersedih akan menerima pengharapan melalui berita yang dinyatakan Rasul Paulus kepada mereka.
Jemaat Tuhan.
Kehidupan kita tidak dapat terlepas dari kesedihan atau bahkan pergumulan karena keterpisahan dengan orang yang kita kasihi, dan nas kita hari ini menjawab semua itu dengan sebuah pengharapan bahwa orang yang mati dalam Kristus akan bangkit bersama dengan Kristus. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah titik awal pengharapan kita untuk memandang ke depan dengan penuh keoptimisan iman, bahwa bila kita bersama dan di dalam Dia, maka kita juga akan dibangkitkan bersama dan di dalam Dia. Amin.
5. Doding Haleluya No: 70:1 “Ale tonduyhu na puho Tuhanmu”
Ale tonduyhu na puho Tuhanmu, domma itaban do nagori toruh
Megah uhurmu martuah ma ho
Rap pakon Jesus, manggoluh ma ho, rap pakon Jesus manggoluh ma ho.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS