Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 27 April 2021

1. Doding Haleluya No. 354:1

Humbai hurungan ni dousakin,
roh au Bamu, roh au Bamu.
Hu haluahon bai daroh-Mu
Jesus, au roh Bamu
Ganup uhurhu malum hape,
gabe bayak ‘ge masombuh pe.
Humbai dousangku, roh au Bamu,
Jesus au roh Bamu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 1 Johannes 2:2
Ia do pardearan pasaloseihon sagala dousanta, tapi seng pitah dousanta, tapi dihut do dousa ni haganup dunia on.
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

4. Renungan

Pembela dalam dunia pengadilan adalah seseorang yang mendampingi, membela dan memperjuangkan perkara orang lain. Dia juga menjadi penasehat hukum ketika kliennya dihadirkan di meja pengadilan. Tidakkah kita ketahui atau sadari bahwa Yesus telah memberikan diri-Nya bagi kita menjadi pembela dan memperjuangkan perkara kita di hadapan Allah? “Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil”(1 Yoh.2:1).

Yesus tahu bahwa kita sudah menjadi terdakwa di hadapan Allah karena pelanggaran kita atas perintah-Nya. Yesus juga tahu bahwa hukuman Allah yang harus kita terima akibat dosa-dosa kita bukan hanya dihukum beberapa tahun di penjara tapi harus dijebloskan ke neraka selama-lamanya. Hal ini berlaku bagi semua umat manusia di muka bumi. Tidak seperti pembela atau pengacara dunia yang berjuang mencari fakta tentang duduk perkara seseorang terdakwa untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah atas tuduhan yang dikenakan padanya, tapi Yesus memberikan sesuatu yang jauh melebihi itu untuk membebaskan dan memerdekakan kita dari hukuman karena pelanggaran kita. Untuk keselamatan kita, untuk pengampunan bagi kita, agar Allah memvonis kita “tidak bersalah,” Yesus memberikan diri-Nya menggantikan kita dan rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.

Nas kita hari ini menegaskan: “Ia (Yesus) adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Yesus adalah pendamaian atau Imam yang sempurna bagi kita. Dia tidak seperti imam Perjanjian Lama yang mempersembahkan domba yang tidak bercacat di bait Allah mewakili umat Israel demi pengampunan dosa mereka. Ibrani 7:26-27 menyatakan lebih jelas apa yang telah diperbuat Yesus Imam Besar kita untuk membebaskan kita dari hukuman dosa. “Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.”

Demikianlah Yesus berkorban dan menjadi Imam Besar bagi kita demi keselamatan, demi pengampunan dan demi kehidupan kekal yang akan dianugerahkan bagi kita. Dia akan terus membela dan memperjuangkan serta memperhatikan kita bahkan menuntun kita dalam segenap kehidupan kita sampai sekarang. Yesus tetap membela kita ketika kita mengaku dan memohon pengampunan dosa dalam nama-Nya agar Allah memberikan pengampunan bagi kita. Bagi Yesus, Imam Besar kita, tidak ada dosa kita yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk dibela di hadapan Allah Bapa. Yesus selalu ada bagi kita di hadapan Allah bahkan tetap memperhatikan semua pergumulan hidup yang kita hadapi. Amin.

5. Doding Haleluya No. 322:1

Durus darohni Jesus in i dolog Golgata,
Na paubahkon uhurmin, isasap dousamin
Isasap dousamin, isasap dousamin
Napaubahkon uhurmin, isasap dousamin.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS