Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 4 Mei 2021
1. Doding Haleluya No. 132:1-2
Ai ambit lang do Ham parholong atei Ham huja ma au.
Halani holong-Mu ampakon layak-Mu, hu surga au.
Tarima kasih ma Bamu o Naibata parlayak Ham!
Sibahen dalan in marhitei Jesus in hu surga in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Epesus 5:20
Tongtong ma nasiam mangkatahon tarima kasih halani haganup bani Naibata Bapa, ibagas goran ni Tuhanta Jesus Kristus.
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.
4. Renungan
Mengucap syukur bukan hanya merupakan aktifitas harian, melainkan sudah menjadi gaya hidup (lifestyle) dari orang percaya dalam setiap waktu. Belajar menjadi orang yang senantiasa bersyukur setiap saat bukan hal yang baru karena Yesus telah mengajarkannya dan sudah menjadi prinsip hidup dari Rasul Paulus penulis surat Efesus dan dia ingin membagikannya juga kepada jemaat di Efesus 2000 tahun yang lalu, dan tentunya juga bagi kita. Memang posisi kita selaku orang Kristen telah menempatkan kita pada suatu realitas kehidupan yang berbeda dengan orang lain yang belum mengenal Yesus Juruselamat.
Hidup dan kehidupan kita telah dibaharui, diberdayakan dan dinaikkan levelnya karena kita telah menjadi bagian dari realitas ilahi. Oleh karena itu, motivasi menyeluruh dari kehidupan kita tentunya adalah bersyukur. Dengan diangkatnya keberadaan kita oleh Tuhan dari kerajaan kegelapan, kita tidak lagi berada di bawah kutuk dan kebinasaan. Untuk itu, kita harus mengenal dan tahu serta menyadari siapa Allah dan apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita dan kehidupan kita. Apapun yang kita hadapi dalam kehidupan, sudah selayaknyalah kita menjadi orang yang paling bersyukur di dunia ini. Kehidupan sejati yang dipenuhi sukacita akan mulai dialami oleh setiap orang yang datang kepada Kristus dalam iman.
Walaupun Rasul Paulus terpenjara karena Injil dan imannya kepada Kristus, namun dia mampu bersukacita dan mengajak jemaat untuk bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu. Mengapa Paulus dan segenap orang percaya dapat senantiasa bersyukur dalam segala situasi dan kondisi? Jawabannya adalah kekuatan Roh Kudus. Ketika kita menerima Yesus dalam diri kita, maka kita menerima Roh Kudus sebagai penolong dan penuntun kehidupan kita.
Dalam nafas yang sama Paulus mengajak kita untuk bersyukur atas segala sesuatu, di mana dia mengatakan agar kita hendaknya selalu dipenuhi oleh Roh, bukan oleh anggur atau sejenisnya yang memabukkan, karena sukacita sejati hanyalah sukacita dari Roh Kudus saja (Efesus 5:18). Roh Kudus dalam diri kita, Dialah yang memampukan kita menjadi orang yang bersyukur walaupun situasi kehidupan kita tidak mendukung, memiliki damai sejahtera ketika hidup dipenuhi kekacauan, dan memiliki pengharapan ketika segala sesuatu dilanda keputusasaan. Ketika kita tidak mampu membayangkan untuk mensyukuri segala sesuatu yang sedang terjadi, maka Roh Kudus mengingatkan kita untuk bersyukur kepada Yesus karena pengampunan-Nya atas dosa kita, karena pemulihan relasi kita dengan Allah dan untuk kehidupan kekal yang dijanjikan-Nya bagi kita.
Dalam kehidupan kita sehari-hari terlebih saat ini, bersyukur memang tidaklah mudah. Ya, masalah dan persoalan pasti datang, tapi Allah kita jauh lebih besar daripada persoalan kita. Dia akan menopang dan menguatkan kita. Dalam segala situasi, bersyukurlah karena kita telah dimenangkan dan diselamatkan. Kita bisa saja melihat dan mengalami banyak daftar persoalan dalam diri dan kehidupan kita. Namun seburuk apapun situasi hidup ini, kita mampu untuk senantiasa bersyukur. Kita bukan mensyukuri persoalan hidup tapi kita mampu bersyukur kepada Tuhan karena kekuatan dan kedewasaan yang dianugerahkan kepada kita melalui semua itu. Bersyukurlah senantiasa. Amin.
5. Nyanyian Kidung Jemaat No. 287a:1
Sekarang b’ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib’riNya kita pun anug’rah dan berkat
Yang tak terbilang, t’rus, semula dan tetap.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS