
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 6 Mei 2021
1. Doding Haleluya No. 248:1-2 “Huhaholongi Ham gogohku”
Huhaholongi Ham gogohku, huhaholongi Ham tongtong
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au
Huhaholongi Ham goluhku, ai Ham do hagoluhankin
Ningon tongtong Ham pujionku, au na sinondangan-Mu in
Holong mamitah uhurhin Bamu o Jesuskin
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Johannes 3:17
Ai seng isuruh Naibata Anak-Ni in hu dunia on, laho manguhumi dunia on, tapi ase maluah do dunia on marhiteihon-Si.
Sebab Allah mengutus Anak-nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
4. Renungan
Jemaat Tuhan
Nas hari ini menceritakan Allah yang mendemonstrasikan kasih-Nya kepada manusia dan dunia ini. Sejarah manusia sejak awal diciptakan memaparkan dan membuktikan bahwa Allah tidak jemu-jemunya mendemonstrasikan kasih-Nya. Ketika manusia diciptakan segambar dan serupa Allah, semua baik adanya. Tetapi yang terjadi justru manusia itu melakukan hal-hal yang merusak apa yang telah baik dengan melakukan dosa (peristiwa Taman Eden), dan Allah mengampuni manusia. Pun saat bangsa Israel dalam perjalan meninggalkan Mesir menuju tanah Kanaan, berjalan melintasi padang gurun, mereka berbalik melawan Allah dan Musa, mengakibatkan datangnya ular-ular berbisa dan mematuki mereka. Maka Musa membuat ular tedung tembaga pada sebuah tiang. Setiap orang yang dipagut ular dan memandang ke ular tembaga itu akan selamat. Allah mendemontrasikan kasih-Nya dengan menyelamatkan bangsa Israel, dan semua itu dilakukan Allah sebagai wujud kecintaanNya kepada manusia dan dunia ini.
Dalam kisah yang tertulis pada Perjanjian Baru semakin terbukti bagaimana Allah dengan totalitasnya menyelamatkan manusia dari segala keberdosaannya. Dalam hal ini ketotalitasan Allah terlihat saat Ia justru mengutus Anak-Nya untuk memberi keselamatan kepada dunia ini, Allah dengan segala keangungan dan kemuliaanNya, ternyata merendahkan diri-Nya agar demonstrasi kasih itu nyata dan dapat dirasakan oleh umat manusia. Allah turun ke dunia dalam rupa manusia meninggalkan segala kenyamanan sorgawi menuju ketidaknyamanan hidup di dunia. Hal itu dilakukan hanya untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini.
Jemaat Tuhan
Untuk keluar dari zona nyaman dan masuk kepada zona yang tidak nyaman tentu bukanlah hal yang gampang. Acap kali kita bertahan dengan situasi nyaman kita, walaupun di luar menantikan kita, menikmati apa yang ada pada kita, dan tidak mau tau dengan apa yang ada di luar kita. Bahkan prinsip “Huliskon laklak asal ulang pahu, age mahua halak asal ulang ahu” tampaknya menjadi tembok yang menghalangi kita untuk dapat mendemonstrasikan kasih dan keperdulian kita terhadap yang di luar kita. Agaknya sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Allah melalui Anak-Nya. Meninggalkan kenyamanan hanya untuk mendemonstrasikan kasih-Nya kepada kita, kepada dunia ini. Sebuah pembuktian yang tidak dapat disangkal oleh dunia ini.
Jemaat Tuhan
Bila Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus datang ke dunia untuk membuktikan dan memdemonstrasikan kasihNya, lantas apa yang harus kita lakukan hari ini? Bahwa untuk kenyamanan kita, Dia meninggalkan kenyamanan-Nya, untuk menyelamatkan kita, Dia merendahkan diri-Nya. Hal yang sepatutnya kita lakukan adalah tetap menghargai kasih-Nya dengan menjaga kehidupan kita, setia kepada-Nya, karena Dia telah memperlihatkan kesetiaan-Nya kepada Bapa-Nya dengan mempersembahkan hidup-Nya untuk keselamatan manusia dan dunia ini. Sungguh berharganya kita di hadapan-Nya, dan untuk itu beryukurlah melalui kepatuhan dan kesetiaan kita kepada-Nya. Amin.
5. Nyanyian Kidung Pujian “Bapa, Engkau Sungguh Baik”
Bapa, Engkau sungguh baik, kasih-Mu melimpah dihidupku
Bapa, kuber’trimakasih, berkat-Mu hari ini, yang Kau sediakan bagiku.
‘Ku naikkan syukurku, buat hari yang Kau beri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu
S’lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu
Besar setia-Mu di s’panjang hidupku.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS