
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 26 Mei 2021
1. Doding Haleluya No. 162:1
O jolma puji ma bonani hagoluhanmu
Na marmuduhon tongtong tonduy pakon dagingmu
Puji tongon, sai haholongi tongtong
Na pasirsirhon sonangmu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Rom 6:13
Anjaha ulang ma ondoskon nasiam pagorinasiam bani dousa in, gabe sinjata ni hajahaton, tapi ondoskon nasiam ma dirinasiam bani Naibata, songon na dob pinagoluh humbani na matei, anjaha pagorinasiam pe, bani Naibata ma in, gabe sinjata ni hapintoran.
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
4. Renungan
Secara umum gaya penulisan Kitab Roma ini penuh dengan dogma yang mengutamakan kebenaran Allah. Sekalipun semua manusia telah berdosa namun Allah berprakarsa memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak tersebut. Ia menyediakan pendamaian dalam Kristus sebagai anugerah terbesar dalam kehidupan manusia. Dan oleh karunia itulah sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga manusia itu akan hidup dalam hidup yang baru. Dan hidup yang baru itu membutuhkan pertobatan atau perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Hidup baru adalah konsekuensi akan penerimaan anugerah yang telah diberikan Allah bagi manusia. Hidup baru bukanlah hasil perbuatan kita demi mendapatkan keselamatan. Hidup baru terjadi ketika manusia mendengar perintah-Nya lalu menyadari dosa-dosa mereka.
Oleh karena itu kita harus menyerahkan diri kita kepada Allah, serta hidup dalam kekudusan sama seperti Ia adalah Kudus. Hidup kudus dan menjadi kudus terletak pada pengabdian hidup kita kepada Tuhan yaitu dengan memberi diri kepada Tuhan. Kita harus menyerahkan diri kepada Allah termasuk menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Bukan dengan mencemari tubuh kita dengan segala perbuatan-perbuatan jahat yang mengundang dosa. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil kita. Allah bukan hanya menginginkan kekudusan dalam hati kita, tetapi juga kemurnian dalam tubuh kita, dan supaya kita hendaknya membersihkan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani.
Tentunya dengan mempersembahkan diri bagi Allah. Ketika tubuh dipersembahkan kepada Allah, maka di sana kita juga diabdikan dan dipisahkan khusus bagi-Nya maka tubuh itu harus dipelihara supaya tetap bersih dan suci di hadapan-Nya. Di sanalah letak hidup baru itu, hidup yang bukan mengarah ke perubahan fisik tapi adalah perubahan karakter. Sikap hidup, perilaku dan perbuatan yang lama (keterikatan dengan dosa) sudah ditinggalkan di masa lalu. Sementara suatu yang baru itu sudah datang yaitu hubungan pribadi yang baik dengan Allah dalam Kristus. Sebuah hubungan yang mengalami pembaharuan yang memiliki kuasa untuk melawan dosa. Mari menyerahkan diri kepada Tuhan serta berjuang untuk selalu hidup baru hari lepas hari. Amin.
5. Doding Haleluya No. 340:1
Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma, huondoskon ma
Bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma.
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS