Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 1 Juni 2021
1. Doding Haleluya No. 205:1
Hata ni Jahowa Sipadamei jolma, hagoluhan in
In malas ni uhur, na mangapoh uhur na marhoru in
Gogoh ni Naibatangkin, paluahkon na porsaya humbai ganup dousa
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Timoteus 3:14
Tapi anggo ho, totap ma ho bani na dob ginuruhonmu ampa na hinaporsayaanmu, ai ibotoh ho do ise na mangajarhonsi bam.
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
4. Renungan
Timotius adalah seorang muda yang beriman dan sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus. Dia hidup dan bertindak sesuai dengan yang dia pelajari, ketahui dan imani tentang Yesus Kristus. Rasul Paulus memanggilnya dengan sebutan “anakku” (2:1) karena kedekatan dan kesetiaannya mendampingi Paulus bapa rohaninya dalam pelayanan mengabarkan Injil. Memang kita tidak akan dapat benar-benar mempercayai sesuatu sampai apa yang kita percayai itu kita nyatakan dalam praktek kehidupan kita sehari-hari.
Yakobus berkata, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” (Yak. 2:17) dan dalam Yakobus 1:22 dikatakan “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” Tidak cukup bagi kita mengatakan bahwa kita mempercayai Alkitab dari halaman awal hingga akhir, namun yang paling penting adalah melakukan apa yang dikatakannya dalam kehidupan kita. Kita harus mempraktekkan kebenaran, berbuat berdasarkannya dan menghidupinya serta memberikan hati kita menjadi tempat kebenaran itu bersemayam. Dimulai dengan mempelajari kebenaran Tuhan melalui pikiran, kemudian mengimaninya dalam hati dan roh, dan selanjutnya mempraktekkan apa yang kita ketahui dan imani itu.
Timotius benar-benar mempraktekkan apa yang telah diterima, diimani dan diajarkan kepadanya. Maka ketika dia membaca firman Tuhan yang mengatakan, “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya (Kol. 3:9), dia benar-benar menjaga mulutnya dan berhenti untuk berdusta atau berbohong, jika selama ini dia telah melakukannya. Ketika dia membaca, “berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk”(Rom. 12:14), maka dia menyadari bahwa walaupun dia seperti orang lain mengalami kemarahan dalam hatinya dan ingin membalas orang yang melakukan yang jahat padanya, tapi segera ia sadar bahwa hal itu adalah tidak patut bagi orang yang beriman. Firman Tuhan telah mengajarkan kepadanya akan pentingnya bersandar pada kasih karunia Tuhan, mendoakan semua orang dan melakukan kebaikan dibanding kejahatan sebagai balasannya.
Rasul Paulus mengingatkan Timotius agar tetap mempertahankan iman dan perbuatan baik yang telah dinyatakannya dengan mempertimbangkan dua hal yang telah menolongnya memercayai firman Tuhan. Pertama, kebenaran firman telah diterimanya dari orang yang mengasihinya dan yang dapat dipercaya. Timotius harus, “mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadanya.” Mereka adalah Eunike ibunya dan Lois neneknya yang telah menjadi saluran pengajaran Firman Tuhan kepadanya. Mereka telah mempraktekkan perintah Musa untuk mengajarkan Firman Allah kepada keturunannya (Ul.6). Begitu besar pengaruh dan keteladanan yang telah mereka tanamkan dalam diri Timotius sehingga dia tidak pernah melupakan apa yang telah mereka ajarkan kepadanya. Peranan orangtua sangatlah penting untuk mewarisi iman kepada generasinya. Keteladanan berdasarkan firman Tuhan akan menumbuhkan sikap respek dan ketaatan penuh dari generasi kita. Kedua, pengajaran ini diterima Timotius pada masa mudanya. Maka masa muda adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebenaran firman Tuhan dalam hati generasi kita. Marilah kita senantiasa berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan dan mengajarkannya kepada orang-orang yang kita kasihi sejak masa muda mereka. Berbahagialah orang yang hidup berlandaskan firman Tuhan. Amin.
5. Doding Haleluya No. 145:1+3
Ringgas hita rup, manogu ganup,
na pag manendel, na hengkeng hobal,
bai hata ni Tuhan, na sangap tongtong
rosuh-Ni ma bahen i dunia on.
Horjahon bujur hata-Ni ganup,
sai monang jojor baeonon-Ni ganup .
Ai Ia do Raja na monang tongtong,
patitir pe bala manginsurut tong.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS