Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 8 Juni 2021

1. Doding Haleluya No. 348:1

Sauhur sapanriah ma, ganup kuria in.
Marhasadaon na dear, ibagas Tuhan in.
Riap ma hita haganup, mamuji Tuhan rup.
Mardamei marsiurupan, marsihaholongan.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Rom 12:17

Ulang ma balaskon nasiam na jahat balas ni na jahat; porluhon nasiam ma na madear ilobei ni haganup halak.
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.

4. Renungan

Pernahkah seseorang melukai dan menyakiti hatimu? Mungkin seseorang itu menipu dan membohongimu atau tidak sedikitpun menghargai apa yang telah kau perbuat baginya. Atau kamu merasa dilecehkan atau ditolak oleh seseorang bahkan melakukan tindakan kekerasan kepadamu. Salah satu hal yang terpenting ketika orang-orang memperlakukan kita secara tidak adil adalah belajar untuk mempercayakan semua perkara kita kepada Allah dan tetap berjalan berlandaskan iman kita kepada-Nya. Naluri alamiah kita memang adalah menjadi marah dan murka ketika kita diperlakukan dengan tidak benar, dan memang kemarahan dan kekecewaan adalah sesuatu yang normal, namun firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, kemarahan dengan kemarahan dan kebencian dengan kebencian.

Berdasarkan pengalaman, kemarahan ternyata memang tidak pernah membuat situasi kita menjadi lebih baik bukan? Justru seringkali kemarahan bisa membentuk diri kita menjadi pribadi pemarah yang tidak terkendali. Kadangkala kemarahan kita terlampiaskan melalui kata-kata yang keluar dari mulut, namun yang berbahaya adalah ketika kemarahan itu tersimpan dalam hati bagaikan gunung api yang memendam lahar dan magma. Masalah terbesar adalah jika kita memiliki kemarahan yang tidak terselesaikan, maka kita dapat meledak atau merusak diri sendiri, kita melampiaskannya kepada seseorang atau menghancurkan diri kita sendiri. Bahkan seringkali kita menjadikan orang yang tidak ada hubungannya dengan kemarahan itu menjadi korban. Sungguh malang sekali jalan hidup seperti ini bukan?

Menjadi marah dan ingin membalas bukanlah jalan hidup yang diinginkan Tuhan bagi kita. Tetapi ketika seseorang menyakiti kita, percayakanlah kepada Allah segala perkara yang membuat kita terluka dan kecewa dan kalahkanlah kejahatan itu dengan kebaikan (Roma 12:17-21). Maka kita harus berhati-hati agar jangan salah langkah dalam memilih keputusan yang tepat menghadapi perbuatan yang tidak baik yang dilakukan orang kepada kita. Memang tidak mudah mengasihi musuh dan memberkati orang yang menyakiti kita (Luk. 6:27) namun Tuhan pasti memampukan kita untuk itu. Dan kita harus ingat bahwa kita akan selalu memperoleh kemerdekaan jika kita tetap melakukan hal yang benar sesuai dengan firman Tuhan. Kita harus tetap memilih apa yang benar bagaimanapun gejolak yang kita rasakan dalam hati.

Hidup dengan kemarahan jauh lebih sulit daripada hidup dengan damai, kasih dan sukacita dari Tuhan. Kita harus bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan. Hal yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah belajar mendoakan orang yang menyakiti dan mengecewakan kita. Maka ambillah keputusan hari ini untuk menolak kehidupan yang diwarnai amarah dan dendam. Mintalah kepada Tuhan untuk menguasai emosi dan perasaanmu. Mohonlah pengampunan atas segala kemarahan dan dendammu kepada Tuhan. Ada banyak perjuangan dalam hidup, namun Tuhan memiliki rencana yang indah bagimu. Dengan tetap berfokus kepada-Nya maka kita akan lebih mudah dan semakin mudah mengalahkan kemarahan dan keinginan membalaskan kejahatan, dan hidup kita akan dipenuhi rasa damai dan sejahtera. Dan kita akan senantiasa menjadi berkat apabila kita tetap mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Amin.

5. Doding Haleluya No. 250:1+4

Haholongan na mapansing humbai Jesus Tuhankin;
Sai sogopi sai masuki uhur pakon tonduyhin.

Sai palumbang Ham uhurhu, bai ganup hasomankin;
Ase sai ringgas uhurhu, lao manasap dousaniin.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS