Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 17 Juni 2021
1. Doding Haleluya No. 143:1+4
O Tonduy na manggoki uhur, ni saksi-saksi na parlobei in,
Seng ongga-ongga marnamundur, mangimbang munsuh ni Tuhanta in
Puhoi pakon uhur nami on mangambilankon Jesus in tongtong
Antong buei baen Ham suruhan, na sai tongtong igoki Tonduy-Mu.
Janah na ringgas marambilan manogu halak hu gomgoman-Mu,
Taluhon Ham sibolis in tongtong ramoti hata-Mu i tanoh on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Podah 14:34
Habonaron do patimbul sada bangsa, tapi dousa do mambahen maseda halak.
Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.
4. Renungan
Jemaat Tuhan
Ada dua hal yang kontradiktif yang dituliskan oleh penulis Amsal seperti yang tertuang dalam nas kita hari ini, yaitu kebenaran dan dosa, yang keduanya memiliki dampak yang juga kontradiktif, yaitu meninggikan dan noda. Tentu dua hal ini secara sederhana dapat kita pahami, bahwa selalu ada positif dan negatif dalam kehidupan. Agaknya penulis Amsal ingin menyajikan kebebasan umat saat ini, tentang apa yang akan dipilih, kebenarankah atau dosa?
Jemaat Tuhan
Kebenaran adalah nilai yang dapat mengangkat derajat sebuah bangsa, melahirkan status terhormat bagi seorang individu atau bangsa. Karena melakukan kebenaran berarti melakukan hal-hal yang berkenan di hadapan Allah. Maka sangat disayangkan bila masalah ‘the loss of truth’ merupakan masalah yang pada saat ini cenderung sering kita temui, dan menjadi masalah dunia yang paling besar, bahkan merupakan masalah Indonesia (masalah gereja?) yang paling berat. Bahkan karena seringnya terjadi the lost of truth, banyak orang justru tidak mengenal apa itu kebenaran. Tanpa menyadari saat melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah, maka pada saat itu juga seseorang/sekelompok orang sudah mengalami degradasi kebenaran. Alih-alih meninggikan derajat, justru degradasi kebenaran itu justru membuat noda dalam kehidupan seseorang/bangsa.
Keadaan itu juga akan mengarah kepada hal yang kedua, yaitu dosa yang membuat noda bangsa. Saat seseorang, suatu bangsa mengalami the lost of truth, maka dosa juga ada di depan mata. Seseorang, suatu bangsa yang melakukan dosa, maka dosa itu akan menjadi sebuah noda yang mengotorinya. Dalam hal ini penulis Amsal mengkategorikan kelompok kedua ini adalah kelompok orang bodoh yang hatinya sudah tumpul (bebal) terhadap kebenaran, dan mengakibatkan dosa yang merupakan noda bangsa, di mana hati yang telah tumpul (bebal) membuat orang memutarbalikkan kebenaran dan ini merupakan aib atau noda bangsa.
Jemaat Tuhan
Bila kebenaran sudah semakin langka saat ini, bila semakin banyak orang yang tumpul hatinya, bila semakin banyak umat yang melakukan dosa yang mengakibatkan noda pada dunia, maka melalui nas ini, kita sebagai umat-Nya, diingatkan untuk tampil dan hadir sebagai garam dan terang, yang selalu menggarami dan menerangi bangsa kita bahkan dunia, dengan tetap melakukan kebenaran itu sendiri, karena seyogianya kebenaran adalah hal yang berkenan di hadapan Allah. Maka saat kita melakukan kebenaran, kita tidak hanya meninggikan derajat bangsa, tetapi yang terutama adalah kita melakukan hal yang berkenan bagi Allah. Selamat menjadi pelaku kebenaran. Amin.
5. Doding Haleluya No. 254:1
Tong do pangajaman Tuhan Jesus in, ai domma iporsan ganup dousa in
Hata ‘ge damei-Ni hagoluhan ni ganup na porsaya bai Hata-Ni in
Hata ‘ge damei-Ni hagoluhan ni ganup na porsaya bai Hata-Ni in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS