Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 23 Juni 2021

1. Doding Haleluya No. 5:1

Hupuji holong ni atei-Mu, o Tuhan Jesus Rajangkin
Bamu huondoskon tonduyhu, ai do napinindo Mu in
Huhalupahon ma diringku mamingkir holong ni atei-Mu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Galatia 6:7

Ulang ma kahou nasiam, seng ra Naibata apasan! Ai ia in itidahkon halak, ai do sabionni.
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

4. Renungan

Semua orang Kristen pasti setuju bahwa keselamatan yang diberikan oleh Allah bukanlah keselamatan yang egoistis yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang tertentu saja. Keselamatan itu merupakan keselamatan yang universal dan adalah tanggungjawab setiap orang yang percaya untuk memperkenalkan berita keselamatan itu kepada seluruh ciptaan-Nya. Juga dituntut untuk hidup bersama serta tumbuh bersama di dalam Kristus. Adalah tanggung jawab orang percaya untuk saling menopang dalam iman serta membimbing orang yang bersalah atau berdosa atas perbuatannya. Ketika kita melihat orang lain jatuh dalam dosa, maka kita berkewajiban untuk membawa orang tersebut kembali kepada Tuhan Yesus sambil terus berjaga-jaga agar kita sendiri tidak jatuh dalam suatu pencobaan sehingga kita pun akhirnya jatuh ke dalam dosa.

Alkitab memandang dosa sebagai sesuatu yang serius dan berat. Dosa bukan hanya sekedar kelemahan. Dosa sekecil dan sesedikit apapun merupakan pelanggaran yang membuat manusia menjadi seteru Allah. Di sini Paulus hendak menjelaskan, bahwa memang benar kita telah dimerdekakan oleh darah Kristus yang tercurah di kayu salib sehingga kita menjadi layak di hadapan Allah. Namun kita jangan sampai salah memahami akan Anugerah Allah yang tercurah tersebut dengan mempergunakan kemerdekaan yang telah kita terima untuk tetap hidup di dalam dosa. Setiap dosa yang kita lakukan maka akan ada konsekuensi yang akan kita terima. Paulus mengatakan bahwa Ia tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Apa yang kita tabur maka itu jugalah yang akan kita tuai. Ada orang menganggap perkataan Paulus tentang menabur ini mengacu kepada menanggung beban orang lain dan membagikan keperluan hidup kepada orang-orang yang membutuhkan. Tetapi pengertian tentang penabur tidak hanya terbatas pada masalah ini. Penabur yang dimaksud meliputi seluruh kehidupan kristiani kita.

Dalam nas selanjutnya dari renungan ini menabur yang dimaksud mengarah kepada daging dan roh. Menabur kepada daging berarti hidup dalam mempertimbangkan kehendak daging itu sendiri dan memenuhi yang didambakan oleh daging. Menabur kepada Roh berarti menabur bagi Roh dan memenuhi apa yang didambakan oleh Roh. Menabur untuk daging menghasilkan kebinasaan, namun menabur untuk Roh menghasilkan hayat, yaitu hidup yang kekal. Oleh sebab itu hendaklah kita senantiasa menghidupi anugerah yang telah tercurah itu dengan tetap berusaha berbuat yang terbaik dengan menabur dalam Roh sampai kedatangan Tuhan tiba. Amin.

5. Doding Haleluya No. 332:1

Ham Tonduy Na Pansing in, sai patoguh uhurhin
Sadokah bai goluhkon jolom Ham ma tangankon
Sai sonang do uhurhon manangihon Ham tongtong
Ai ni-Mu hu togu pe ho hu surga in.

6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS