Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 15 Juli 2021

1. Doding Haleluya No 2:1 “Puji Jahowa Ale Tonduyhu”

Puji Jahowa ale tonduyhu, puji ma Ia Naibata min
Paima bois ope bohalhu, sai pujionku layak-Ni in
Sitompa daging tonduy pe, ningon ipuji do hape
Haleluya! Haleluya!

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Jakobus 5:3

Domma tasikon omas ampa piraknasiam, anjaha tasik ai, saksi ma ai dompak nasiam, anjaha gagatonni ma dagingnasiam songon apuy. Na patumpu-tumpu arta do hape nasiam sanggah panorang parpudi.
Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan mennjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

4. Renungan

Jemaat Tuhan
Syair pujian yang sering dinyanyikan oleh Sekolah Minggu salah satunya adalah: “Apa yang dicari orang”, mengisahkan bahwa banyak orang yang terlalu memfokuskan dirinya untuk mencari uang, menumpuk harta, dengan pemahaman bahwa hidupnya akan senang bila dia telah memiliki harta yang banyak. Namun sangat disayangkan karena sifat manusia selalu merasa tidak puas, dan ingin memiliki lebih, sehingga bilapun telah memiliki harta, itu masih dirasa kurang, dia akan terus mencari dan mencari, sehingga fokus hidupnya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk memiliki harta yang banyak sehingga akan ada yang lebih penting yang terabaikan dan terlupakan, termasuk bagaimana menguasai diri dan lupa mensyukuri apa yang ada pada dirinya.

Jemaat Tuhan
Nas kita hari ini adalah merupakan rangkaian ungkapan Yakobus yang mengecam sikap orang-orang kaya pada saat itu, mengecam sikap mereka yang serakah, kikir, tidak jujur, dan kecenderungan menindas orang-orang miskin, termasuk keinginan tidak membayar upah kaum buruh yang bekerja pada mereka (ay. 3-5). Harta dan kekuasaan membuat mereka merasa paling berhak melakukan apa saja sekehendak hati mereka tanpa memikirkan orang lain. Dalam ayat 3 Yakobus menegaskan bahwa pola hidup orang kaya pada saat itu yang gemar menimbun harta (emas dan perak) dimana karat dari harta yang ditimbun akan merupakan kesaksian terhadap si penimbun, sebab Allah bermaksud agar kekayaan dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia.

Harta yang ditimbun juga akan menghancurkan penimbun itu sendiri memakan dagingmu seperti api. Hari-hari yang sedang berakhir menunjuk kepada kenyataan bahwa sekalipun tidak disadari oleh si penimbun, hari-hari akhir sudah terjadi, hingga akhirnya bila kekayaan itu tidak digunakan untuk kebaikan bagi orang lain, maka harta itu akan menjadi bencana bagi si pemilik harta, karena seyogianya harta dapat mengubah karakter seseorang, karena harta mempunyai kekuatan yang ampuh bila manusia tidak dapat mengendalikannya, dan akhirnya harta dapat menghancurkan hidup seseorang.

Jemaat Tuhan
Sekali lagi bahwa Yakobus tidak anti pada orang kaya yang memiliki banyak harta, tetapi Yakobus melihat bahwa setiap orang semestinya hidup di dalam hikmat, karena harta di tangan orang bijak akan menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, tetapi sebaliknya di tangan orang bodoh, harta dapat membunuh diri sendiri dan menghancurkan hidup orang lain, maka biarlah setiap kita di dalam hikmat menyikapi harta dan kekayaan yang ada pada kita, sehingga apa yang ada pada kita itu akan berdampak baik bagi kita dan bagi sesama kita. Amin

5. Doding Haleluya No. 264:1 “Sada Do Na Porlu Bangku”

Sada do naporlu bangku, Jesus bere Ham ma au
Atap aha do nadong bangku, seng na boi pasonang ahu
Ge arta ge sangap, ganup habayakon,
seng boi in mamboban au bai hasonangan
Ai anggo madapot nasasada in,
sai malas uhur hu hinorhon ni in.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS