Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 20 Juli 2021

1. Doding Haleluya No. 134:1+3

Ambit lang Ham rupeihu ale Jesus,
jaha daroh-Mu manghakui ahu
mintor huja ma ahu na mardousa, marhaporusan.

Halani ai hupuji Ham, o Jesus,
ai dihut au itogu Ham, Tuhanku,
bai partumpuan ni ganup tinobus, ibaen daroh-Mu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Rom 8:17

Ai anggo anak hita, dihut ma panean, panean bani Naibata, hasoman panean ni Kristus. Anggo hasoman-Ni hita manaron, gabe hasoman-Ni ma homa hita ibagas hasangapon.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

4. Renungan

Ahli waris atau pewaris adalah seorang yang secara sah menjadi pemilik harta dan kekayaan dari seseorang yang lain pada saat dia meninggal. Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah pewaris dari Allah Bapa; bersama-sama dengan Kristus. Penebusan Kristus, itulah yang melayakkan orang percaya memiliki hak atas segala kekayaan Allah dan status ke-anakan di hadapan Bapa. Betapa besar dan istimewanya hak yang kita terima dari Allah melalui penebusan Kristus. Apakah kita telah mengetahui dan menyadari status kita yang luar biasa itu di tengah-tengah kehidupan kita di dunia ini? Banyak orang Kristen yang belum mengetahui tentang warisan yang telah dianugerahkan Allah bagi mereka di dalam Yesus Kristus. Ada juga yang menganggap Allah sering menjauh dan meninggalkan mereka. Yang lainnya tidak menyadari bahwa sesungguhnya segala sesuatu yang ada pada Bapa telah menjadi milik mereka. Akibatnya mereka menjadi hilang semangat, tanpa sukacita dan pengharapan di tengah-tengah segala tantangan dan pergumulan hidup saat ini.

Mengapakah kita harus hidup diterpa kekalahan dan dalam keputusasaan padahal kita adalah ahli waris Allah bersama dengan Kristus? Allah telah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan menjadi satu dengan Kristus yang telah menebus kita di Golgata. 1 Korintus 6:17 mengatakan, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia”, maka kita yang telah ditebus darah Kristus, telah menjadi satu dengan Allah dan masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus. Kita tidak lagi berjuang sendirian dalam menghadapi tantangan hidup tapi kita berjuang bersama dengan Allah dan Yesus Kristus. Oleh karena itu, kekuatiran, ketakutan dan pesimisme tidak lagi memiliki tempat dalam diri kita. Kegagalan dan kegalauan bukan lagi menjadi bagian hidup kita. Bahkan kematian dan iblis tidak lagi mempan atas kita karena kita telah berada di atas semuanya itu bersama Kristus, mengatasi segala kuasa, kekuatan, situasi kondisi atau apapun yang ada, tidak hanya di dunia ini tapi juga di seluruh alam semesta kini dan yang akan datang.

Lebih daripada itu, Efesus 1:3 mengatakan: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Tentu yang rohani menguasai yang jasmani dan yang lebih kecil berada dalam yang lebih besar. Jadi jika kita telah diberkati dengan berkat-berkat rohani, maka kita tentunya kita akan diberkati dengan berkat-berkat jasmani juga. Ini berarti bahwa tidak ada lagi yang tidak kita miliki. Maka wajarlah kalau Paulus mengatakan “segala sesuatu adalah milikmu” (1 Kor. 3:21). Segala sesuatu yang kita butuhkan untuk kehidupan yang sukses, menang, penuh kuasa, mulia dan benar telah disediakan bagi kita oleh Kristus.

Jadi selaku orang percaya kita tidak perlu merasa miskin, lemah, pesimis dan putus asa apapun yang sedang terjadi dalam hidup ini karena kita adalah anak-anak dari Allah Bapa dan pewaris bersama dengan Kristus. Seringkali hidup kita tidak bersukacita dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengenalan kita tentang siapa sesungguhnya diri kita di hadapan Allah. Allah mengatakan: “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Aku” (Hos. 4:6). Karena itu marilah kita mengetahui dan menyadari siapa sesungguhnya kita dalam hidup ini. Kita dipanggil Tuhan kepada kehidupan yang mulia dan luar biasa, bukan kehidupan yang gagal dan kalah. Kita adalah anak-anak Allah, maka hiduplah setiap hari berlandaskan kesadaran akan kebenaran itu. Amin.

5. Doding Haleluya No. 241:1+3

Malas do tong uhurhon, bani Jesus na tongtong
mangindahi hajolmaon, ase Ia paluahkon
Jolma manisia in, humbai hamagouan in.

Malas do tong uhurhon ai parrupei au tongon
Bani arta na maharga, pinarbagah ni Tuhanta
Bai ganup na bujur in, mangirikkon Jesus in.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS