Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 22 Juli 2021

1. Bernyanyi Kidung Pujian “Bapa yang Kekal”

Kasih yang sempurna telah kut’rima dari-Mu, bukan kerna kebaikanku
Hanya oleh Kasih Karunia-Mu, Kau pulihkan aku,
Layakkan ku tuk dapat memanggil-Mu Bapa
Kau b’ri yang kupinta, saat kumencari ‘ku mendapatkan
‘Ku ketuk pintu-Mu dan Kau bukakan, s’bab Kau Bapa-ku, Bapa yang kekal
Takkan Kau biarkan aku melangkah hanya sendirian
Kau selalu ada bagiku s’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Jesaya 44:6

Sonon do hata ni Jahowa, Raja ni Israel, anjaha na paluahkonsi, Jahowa Zebaot! “Ahu do na parlobei anjaha Ahu do na parpudi; seng dong Naibata sobali Ahu.
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.”

4. Renungan

Jemaat Tuhan
Latar belakang nas kita hari ini adalah kondisi bangsa Israel yang pada saat berada pada pembuangan hidup di tengah-tengah orang yang menyembah berhala (patung yang terbuat dari logam), dan kemudian berdoa kepada benda itu, menjadikannya sebagai allah bagi mereka. Ibarat virus Corona yang saat ini mengelilingi kehidupan manusia, setiap orang harus menjalani kehidupannya dengan prokes ketat dengan pola 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi) serta mengikuti program vaksin untuk mencapai Herd Immunity, karena begitu seseorang lengah, maka kemungkinan untuk terpapar akan semakin tinggi.
Demikian juga kehidupan bangsa Israel pada saat itu, mereka juga dikelilingi oleh kelompok orang yang siap untuk memberi pengaruh yang tidak baik bagi bangsa itu. Oleh karena itu Allah melalui Nabi Yesaya mengingatkan bahwa ada hal yang dapat membentengi mereka sehingga tidak terpapar dengan pola hidup yang tidak benar.

Jemaat Tuhan
Nas kita menuliskan firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.” Allah menguatkan dan mengingatkan umat-Nya bahwa Dia adalah yang terdahulu dan yang terkemudian. Bahwa Dia yang menyertai nenek moyang mereka, adalah Dia yang juga akan menyelamatkan mereka dari pembuangan. Tidak ada ilah-ilah lain yang dapat menyelamatkan mereka selain dari Allah. Karena Allah adalah setia sehingga kalaupun bangsa itu telah berdosa di hadapan Allah, namun kasih setia Tuhan adalah kekal atas hidup mereka, dan hanya Dia yang dapat menyelamatkan mereka. Tidak ada allah lain yang menciptakan dunia, dan menjadi pelindung dan menyelamatkan umat-Nya. Dengan mengingatkan kembali eksistensi Allah dalam kehidupan umat-Nya diharapkan mereka menjadi terbentengi dari pengaruh-pengaruh buruk dan hanya berharap pada kasih Allah di tengah-tengah situasi pembuangan yang mereka hadapi.

Jemaat Tuhan
Agaknya firman ini relevan bagi kita saat ini, karena sejatinya kita membutuhkan penguatan dan topangan khususnya saat ini ketika kita selalu dihampiri berita orang-orang yang kita kasihi akhirnya terpapar Covid. Mau tidak mau ini akan membuat kita terganggu. Tetapi apa yang telah difirmankan Tuhan menopang kita menghadapi situasi ini, bahwa Dia yang membentengi dan membebaskan bangsa-Nya dari pembuangan, Dia juga yang akan membebaskan kita dari situasi yang kita hadapi pada saat ini. Bahwa Dia kekal dengan segala kesetiaan dan kasih-Nya. KepadaNyalah seharusnya kita selalu setia, tidak berpaling, walau dalam kondisi yang berat sekalipun, sehingga akhirnya kita dapat mengaminkan apa yang dikatakan dalam nas kita hari ini. Amin.

5. Doding Haleluya No. 388:1 “Ham o Naibatangku”

Ham O Naibatangku na manompa au, ai na loja dagingkon.
Ibaen goluhkon, sai bulinsah au.
Seng dong i tanoh on, haporusanku.
Pitah Ham do haposankin, togu Ham au na loja on.
Pitah Ham do haposankin, togu Ham au na loja on.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS