Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 28 Juli 2021
1. Doding Haleluya No. 347:1
Batu gingging na toguh, Ham do batar-batarhin
Na gogoh toguh do Ham, bai gilumbang tahan Ham
Sai hudilo Jesus in, tolong au anakMu on
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Podah 24:3-4
Marhitei hapentaran do tarpajongjong rumah, anjaha marhitei panimbangion do totap ai; marhitei habotohon gok ma kamar-kamarni bani bagei-bagei ni arta na maharga anjaha na majenges.
Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
4. Renungan
Dunia ini selalu dipenuhi dengan pilihan-pilihan hidup. Setiap saat kita selalu ditantang untuk menentukan pilihan apakah memilih untuk hidup dalam kebenaran atau hidup dalam kejahatan. Ada pilihan untuk untuk berbuat jahat atau berbuat baik, dan masih banyak lagi pilihan hidup di mana semua pilihan itu adalah keputusan kita sendiri.
Di dunia ini kita bebas untuk berkehendak dan berbuat sesuai keinginan kita. Tetapi sebagai orang percaya bahwa kebebasan itu bukanlah sebuah kebebasan yang tidak terkontrol. Sebaliknya kebebasan dalam berkehendak dan berbuat itu adalah kebebasan yang bertanggungjawab dan kita mempertanggung-jawabkannya kepada Tuhan. Untuk itulah dalam menjalani hidup ini tidaklah cukup hanya dengan memikirkan apa yang baik menurut keinginan kita sebaliknya dalam setiap tingkah hidup kita baiklah kita menyikapi dan memilihnya dengan bijak melalui hikmat yang daripada Tuhan.
Kita mungkin iri dan tergoda dengan kehidupan orang-orang yang dalam kesehariannya penuh dengan segala kemewahan dan dalam memperolehnya ia melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak jujur dan tidak adil. Kita mungkin terseret untuk mengikuti perbuatan-perbuatan jahat yang dapat memuaskan hasrat dalam dirinya, oleh karena itu benteng kebijaksanaan itu harus tetap dibangun.
Nas renungan ini memberikan pelajaran untuk kita. Kita tahu bahwa Amsal memberikan suatu pernyataan kebenaran yang ringkas melalui pembelajaran dari pengalaman manusia. Ucapan ini dibangun dari pernyataan kebenaran dan pengajaran terhadap etika, serta memberikan suatu pengamatan dalam menggambarkan perilaku manusia. Amsal ini menganjurkan kita untuk hidup dalam hikmat. Hikmat membuat orang hidup makmur dan berhasil dalam perkara-perkara dalam hidupnya. Dalam ayat 3 renungan ini mengatakan bahwa dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan. Orang bisa saja membangun rumah dengan perbuatan-perbuatan yang tidak jujur, tetapi mereka tidak bisa menegakkannya sebab fondasinya rapuh. Sebaliknya, apa yang diperoleh secara jujur akan tahan selamanya serta dapat diwariskan untuk anak cucunya.
Selanjutnya Salomo dalam Amsalnya ini mengatakan bahwa hikmat itu jugalah yang akan memperkaya dan melengkapi isi rumah yang dibangunnya. Orang-orang yang mengelola urusan-urusan mereka dengan hikmat dan keadilan, yang rajin menggunakan sarana-sarana yang sah untuk menambah apa yang mereka punya, sedang berjalan mulus untuk menikmati hasil pekerjaannya dengan sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan. Demikianlah hebatnya hikmat dalam hidup manusia. Ia akan membentengi setiap orang yang hidup di dalamnya. Mintalah hikmat dari Tuhan dan bersedialah dituntun oleh-Nya, sumber segala pengertian. Amin.
5. Doding Haleluya No. 207:1
Bere ham ma hatorangan, hapentaran mangarusi Hata-Mu
ampa mata na mangidah pakon uhur na mambotoh dalan-Mu
Ase tongtong mandompakkon, bohi-Mu hanai mardalan
ase igomgomi tonduy-Mu hanami.
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS