Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 12 Agustus 2021
1. Mandoding Hal. No.304:1-2: “Sada Goran na Majenges”
Sada goran na majenges humbai ganup goran in
Goran ni Tuhanta Jesus in do sijengesan in
Goran-Mu o Tuhan sai dodingkononku in
Goran-Mu Jesuskin na pamalum uhurhin
Sai na malum do uhurhu, domma sonang tonduyhin
Goran-Mu, do sinajatangku, maralohon munsuhkin
Goran-Mu, O Tuhan sai dodingkononku in
Goran-Mu, Jesuskin na pamalum uhurkin
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Musa 20:7
Lang malo sobutonmu goran ni Jahowa Naibatamu ibagas hampung ni uhur, ai seng apitan ni Jahowa barang ise na manobut goran-Ni ibagas hampung ni uhur.
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan…
Seorang William Shakespeare pernah mengungkapkan: “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.” (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi). Tapi sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan Tuhan Allah kepada bangsaNya melalui hukum Taurat yang 3, seperti yang dituliskan dalam nas kita hari ini. Bahwa nama mempunyai makna penting yang di dalamnya terkandung keberadaan seseorang yang mewakili kewibawaannya, karena nama mencerminkan pribadi seseorang dan bukan hanya sekedar fomalitas saja.
Jemaat Tuhan…
Nas kita menyebut agar jangan menyebut Nama Tuhan Allah dengan sembarangan. Tentu ini mempunyai tujuan yang berhubungan dengan hakikat dari nama tersebut. Dalam hal ini dipahami bahwa menyebut nama Tuhan berarti menghadirkan keberadaan yang mengandung kewibawaan-Nya. Lalu mengapa hukum itu melarang menyebut nama Tuuhan sembarangan? Dalam kitab Bilangan 6:23–27, dituliskan Harun dan anak-anaknya yang memberkati bani Israel. Dan pada saat memberkati para imam mewakili Allah memberkati bangsa Israel dalam nama Tuhan. Tuhan yang menjadi sumber berkat bagi bangsa-Nya, sebagai Pribadi yang harus disembah, oleh karena itu ketika imam memberikan berkat, maka ia berbicara atas nama Tuhan dan yang mewakili Tuhan. Itu berarti Nama Tuhan hanya disebutkan pada saat sakral, saat imam memberkati umat Tuhan.
Jemaat Tuhan…
Orang Yahudi begitu menghormati nama Allah,maka mereka tidak berani menyebut nama Allah dengan sembarangan, karena menganggap bahwa nama tersebut terlalu suci untuk diucapkan oleh manusia. Seandainya mereka perlu mengucapkan YHWH atau Yahweh (nama Allah), mereka akan menggantinya dengan Adonai yang berarti Tuhan.
Perintah ke-3 melarang orang untuk menggunakan nama Allah secara sembarangan. Kata “sembarangan” memiliki arti “dengan gegabah atau tanpa berpikir”. Sembarangan dalam prakteknya bisa dilihat dari menyatakan janji atau sumpah yang mempertaruhkan nama Allah, pikiran yang tidak menghormati Allah, atau bahkan penghujatan kepada-Nya. Nama itu harus kita hormati, dan menghormati nama Tuhan tidak hanya dengan cara menyebut nama-Nya dengan baik dan benar saja, tapi dengan seluruh keberadaan kita. Nama itu begitu Agung untuk kita sebutkan dengan sembarangan, karena Nama itu identik dengan sifat dan kemuliaan-Nya. Maka mari perlihatkan rasa hormat kita pada-Nya denngan tidak menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Amin.
5. Mandoding Hal.No: 349:1 “Goran Jesus sai Marisora”
Goran Jesus sai marsora, bai ganup dunia on.
Goran Jesus pasonangkon, ganup na marhoru in.
Goran in marpasu-pasu, bai ganup dunia on.
Haganupan do idilo, bani gomgomanNi-in.
Goran Jesus sijengesan, lao paborsih uhurhin.
Martarima kasih ahu ibaen na itobus au.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS