Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 24 Agustus 2021
1. Doding : Haleluya No 453:1
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 9:11
Halani ai martenger ni uhur Bamu do sagala na mananda goran-Mu, ai seng ongga itadingkon Ham sagala na mangindahi Ham, ale Jahowa.
Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kau tinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN.
4. Renungan
Ada pepatah mengatakan : “Apalah arti sebuah nama!”. Soal nama seseorang dalam budaya kita, sedikit berbeda dibandingkan dengan nama dalam budaya kuno. Trend saat ini, suatu nama diberikan kepada seorang anak oleh orangtuanya karena mereka menyukai nama tersebut. Kadangkala nama anak diberikan sama persis dengan nama salah satu keluarga untuk menghormati kebaikannya. Pada sisi lain, seorang anak menerima suatu nama yang memiliki makna spesial dan orangtuanya mengharapkan si anak tersebut dapat mewujudkan makna dari nama itu dalam kehidupannya. Tetapi dalam budaya kuno, seseorang diberikan nama untuk menggambarkan siapa atau apa seseorang itu. Maka nama tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, nama itu akan menggambarkan karakter atau reputasi orang tersebut.
Setiap orang yang mengenal nama atau reputasi Tuhan akan menaruh kepercayaannya di dalam Dia. Kata ‘mengenal’ adalah ‘yada’ yang berarti suatu hubungan yang intim dan erat. Itu berarti juga memiliki pengetahuan asasi dari pengalaman. Jadi Daud dalam nas hari ini mengatakan kepada kita bahwa semua orang yang tidak hanya mengenal reputasi Tuhan tetapi juga mengalami keuntungan asasinya akan menaruh kepercayaannya di dalam Dia. Jika Tuhan telah membuktikan kesetiaan-Nya di masa lalu, maka Dia juga pasti membuktikan kesetiaan-Nya di masa sekarang dan masa yang akan datang. Maka hanya Tuhanlah yang pantas mendapat kepercayaan dari kita dalam kehidupan ini. Kepada siapa banyak diberikan, banyak juga yang diharapkan darinya. Semakin banyak Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya kepeda kita, maka semakin juga kita diharapkan memercayai-Nya. Itulah sebabnya mengapa Tuhan menghukum Israel begitu berat. Mereka telah mengenal dan mengalami rentetan kesetiaan Tuhan, tetapi ternyata ketika mereka menghadapi situasi yang sulit, mereka tidak percaya kepada Tuhan. Namun sebelum kita terlalu cepat menghakimi Israel, kita juga perlu melihat kepada diri sendiri. Kita sedang menghadapi situasi yang sulit dan berat di masa Pandemi Covid-19 ini, namun secara jujur kita menjadi kuatir dan mengeluh atasnya bukan? Namun jika kita memang benar-benar mengenal dan mengalami sejarah panjang tentang reputasi Tuhan dalam hidup kita, sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk mengkuatirkan situasi dimana Allah telah membuktikan kuasa-Nya berkali-kali dalam kondisi apa dan bagaimanapun. Kuasa dan reputasi Tuhan adalah solid. Jika kita memang memiliki relasi pengenalan akan Tuhan secara intim dan erat maka adalah sesuatu hal yang melukai hati Tuhan apabila kita meragukan pemeliharaan-Nya atas kita ketika kita menghadapi situasi yang sulit dan berat.
Kita telah mengenal dan mengalami sejak masa lalu bagaimana Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang mencari Dia. Kata meninggalkan adalah ‘azav.’, yang berarti ‘menyerah’. Allah tidak pernah menyerah terhadap orang yang mencari Dia, karena reputasi utama-Nya adalah kesetiaan, kuasa dan kasih. Allah tidak pernah meninggalkan orang yang mencari Dia, yang datang memohon kepada-Nya, berkomunikasi dengan Dia. Jika kesetiaan manusia di dunia memiliki batas dan kepeduliannya juga sering tergantung situasi dan kondisi, namun tidak demikian dengan Tuhan kita. Tuhan senantiasa setia dan memelihara kita yang beriman kepada-Nya, yang melakukan kehendak-Nya, dan yang memberikan yang terbaik pada-Nya. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Janganlah kita seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut atas manna yang telah diberikan, atau atas situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita, namun percayakanlah diri dan hidup kita kepada Tuhan kita yang adalah setia. Amin.
5. Doding : Haleluya No. 337:1+3
Husombah Ham Tuhan tangihon au!
Sai uhur-Mu Tuhan pasaud Ham
Sai lambin tambah ma holongku hu Bamu
Sai tambah ma holong Bamu
Sanggah tarsosak au, parngit tumang,
Iapoh Ham do a, sonang tumang .
Haposankin do Ham, Ham Sipagoluh au.
Sai tambah ma holong Bamu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS