Ibadah Harian Keluarga GKPS
Kamis, 26 Agustus 2021

1. Doding : Haleluya No 305:1 “Martumpu Ganupan”
Martumpu ganupan manombah Tuhan, sai puji ma Ia parlayak do in
Maronti ma ganupan paruntolon, igantih gabe damei na sonang
Hormati Goran-Ni janah pingkirhon, ganup halongangan na binaen-Ni in.
Diatei tupa ma hatahononta, marbuah ma haporsayaonta.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Galatia 5:5
Ai na paima-imahon do hita bani hapintoron siarapkonon ai marhiteihon Tonduy, maronjolan bani haporsayaon.
Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.

4. Renungan

Jemaat Tuhan…
Nas kita hari ini diawali dengan penekanan atas makna kemerdekaan yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada umat percaya yang ada di Galatia. Bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya sebenarnya sudah memeroleh kemerdekaan. Dia tidak lagi hidup dalam kungkungan dan perhambaan dosa, karena dia telah dimerdekakan oleh-Nya. Lalu sebagai seorang yang telah dimerdekakan oleh Dia, hal yang terutama yang harus dihidupi adalah pemahaman bahwa Dialah yang menyelamatkan, bukan hal-hal yang dilakukan sebagai sebuah bentuk kepatuhan akan tradisi. Tentu hal ini menjadi penekanan karena pada saat itu ada pemahaman bahwa dengan melakukan hukum Taurat, seperti sunat, maka akan diselamatkan. Penulis surat Galatia secara tegas mengatakan bahwa yang menyelamatkan adalah Tuhan Yesus yang telah menyelamatkan dan membebaskan umat berdosa, dan itu hanya karena Kasih Karunia Tuhan saja.

Jemaat Tuhan..
Dalam Galatia 5:5 dituliskan “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan”. Kehidupan orang yang sudah dimerdekakan, sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus adalah kehidupan yang menggunakan kemerdekaan itu dalam konteks tetap di dalam iman menantikan kebenaran yang diharapkan. Roh yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, adalah roh yang selalu setia dan sabar menjalani kehidupan, berbalutkan iman kepada Dia dalam arakan penantian kebenaran yang dijanjikan-Nya. Hal yang prinsipil yang seharusnya ada dalam kehidupan orang yang percaya yang telah dimerdekakan adalah iman yang ada dalam dirinya. Kisah Alkitab yang menuturkan tentang keimanan seseorang sehingga ia disebut sebagai bapa orang percaya yaitu kisah keberimanan Abraham. Banyak hal yang dialami oleh Abraham dalam menantikan janji Allah. Dia sabar menjalani hidupnya, karena dia tetap di dalam konteks menantikan janji Allah. Tuhan menjanjikan bahwa keturunannya akan seperti pasir di laut dan bintang di langit. Abraham fokus kepada Pribadi yang menjanjikan itu kepadanya. Abraham mengetahui kepada siapa imannya ditujukan, ya..hanya kepada Allah yang hidup.

Jemaat Tuhan…
Melalui nas ini kita mengimani bahwa kita sudah dimerdekakan oleh-Nya, tetapi kita masih harus berjalan menapaki langkah dalam kehidupan ini. Masih akan banyak yang harus kita hadapi. Janji Tuhan kepada kita bahwa Ia akan menerima kebenaran yang kita harapkan, yaitu kebenaran keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada Dia.Tentu dibutuhkan jiwa juang yang tinggi, sehingga kalaupun kita berhadapan dengan persoalan di dunia ini, kita tidak menyerah tetapi tetap di dalam iman mengaharapkan kebenaran itu. Kita butuh mengarahkan iman dan pandangan kita kepada Tuhan. Sehingga kita memiliki pribadi yang tanggung, dan tetap setia menanti yang kita harapkan dalam iman kita kepada Dia. Amin.

5. Bernyanyi: “Janji yang Manis”

Janji yang manis, Kau tak kulupakan, tak terombang-ambing lagi jiwaku
Walau lembah, hidupku penuh awan, nanti ‘kan cerahlah langit di atasku
Reff ” ‘Kau tidak ‘kan Aku lupakan, Aku memimpinmu, Aku membimbingmu;
‘kau tidak ‘kan Aku lupakan, Aku penolongmu, yakinlah teguh”.
Yakin ‘kan janji, Kau tak kulupakan, dengan sukacita aku jalan t’rus
Dunia dan kawan tiada kuharapkan, satu yang setia, Yesus penebus
Reff

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS