Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 25 Agustus 2021

1. Doding : Haleluya No 12:1+3

O Jesus Panondang i dunia on
Mulani na torang tangar hatangkon
Sai holong atei-Mu bai pardousa on
Ham ma mangapohi namarhoru on
Tonduy, daging uhur ampa gogoh nin,
Ulang bai na sambor, sai Bamu ma in!
Ningon gok Bamu ma au hinopkop-Mu.
Ase saud martuah au jabolon-Mu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 1 Tessalonika 5:5

Ai haganup do nasiam anak ni na lihar anjaha anak arian, seng borngin atap na golap simada hita.
Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

4. Renungan

Pandemi Covid-19 masih kita hadapi hingga saat ini. Dunia dan khususnya bangsa kita masih diwarnai perjuangan memutus rantai penyebaran virus ini dengan menerapkan pembatasan atau PPKM. Bagaimanakah perasaan kita dalam situasi ini? Seraya kita melakukan aktifitas sehari-hari, kita masih dibayangi kekuatiran dan ketakutan sehingga kita membatasi kegiatan dengan tinggal di rumah saja. Hidup memang tidak lagi seperti sediakala. Kebiasaan sehari-hari kita sebelum Pandemi seperti nongkrong minum kopi bersama sahabat, bepergian untuk penyegaran, belajar secara tatap muka dan bersekutu bersama saudara iman di gedung gereja tidak lagi kita alami secara normal untuk sementara ini. Hidup ini terasa gelap dan kita juga merasa terpuruk akibat pukulan dari virus Corona ini. Namun selaku orang beriman bagaimanakah seharusnya kita menyikapi situasi dan kondisi ini?

Orang percaya tetap mengimani bahwa segala situasi yang terjadi adalah kesempatan untuk menjadi berkat. Nas hari ini mengingatkan bahwa kita adalah anak-anak terang dan anak-anak siang, bukan orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Kepada kita diberikan pilihan untuk tetap berdiri teguh dan berbeda dengan orang lain, tetap bersinar dan bercahaya dengan penuh pengharapan atau sama seperti anak-anak kegelapan. Kita diingatkan bahwa kita adalah representasi dari terang Allah kepada dunia, dan oleh karena itu kita harus bersinar memancarkan cahaya terang dalam situasi dan kondisi saat ini dalam segala aspek hidup, dalam perbuatan, sikap, karakter sambil tetap menunaikan tugas dan panggilan Tuhan.
Mungkin kita merasa bahwa tugas ini sangat berat dan kita tidak memiliki kemampuan untuk menjadi terang karena kelemahan dan keterbatasan kita. Bagaimana mungkin kita dapat menjadi terang bagi sesama?. Memang demikianlah adanya jika kita menganggap bahwa terang yang akan kita berikan berasal dari kemampuan kita dan bila kita merasa bahwa kita harus sempurna terlebih dahulu baru dapat melayani orang lain. Ini adalah suatu kesalah-pahaman yang sering membuat kita gagal mengalami kelimpahan hidup dari orang yang dipakai Tuhan menjadi alat-Nya. Sesungguhnya Tuhan memanggil kita sebagaimana adanya diri kita. Oleh karena itu jadilah terang di tengah-tengah kegelapan saat ini. Pancarkanlah terang Tuhan bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan dilanda kekuatiran dan kehilangan semangat saat ini.

Apakah yang harus kita lakukan agar kita tetap dapat menjadi anak-anak terang dan mempertahankan cahaya yang menyinari dunia dan sekitar kita? Injil Matius mengatakan : Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu(Mat.6:22). Kita harus berhati-hati terhadap apa yang kita lihat. Melihat kepada dunia yang sedang dilanda kegelapan saat ini akan melahirkan ketakutan dan kekuatiran, akan tetapi melihat kepada Tuhan dan firman-Nya akan memperoleh semangat, sukacita dan kekuatan baru. Karena itu, marilah kita mempergunakan saat yang berat ini menjadi kesempatan baik untuk memperarat relasi kita dengan Tuhan dengan senantiasa merenungkan firman-Nya. Demikian juga dengan doa sebagai wahana komunikasi kita kepada Tuhan untuk menyampaikan isi hati, perasaan dan keluh kesah kita. Dengan demikianlah kita akan tetap dikuatkan dan juga mampu menguatkan orang lain selaku anak-anak terang. Walaupun kehidupan saat ini berat, tetapi selaku anak-anak siang kita percaya bahwa Yesus selalu bersama dengan kita. Memang ada banyak hal yang tidak bisa kita kuasai namun kita berkuasa menentukan kepada siapa kita memandang di tengah-tengah kekalutan ini. Adalah lebih baik untuk lebih memandang kepada Yesus daripada memandang kepada berita-berita dan sosial media saat ini. Lebih banyak melihat dan memperhatikan orang-orang di sekitar kita, kebutuhan mereka, dan membagikan terang yang dari Tuhan kepada mereka.

Terang Tuhan yang bercahaya dalam diri kita biarlah memberikan seberkas sinar di tengah-tengah kegelapan dan kekalutan dunia saat ini. Adalah lebih baik menjadi lilin kecil yang memberikan terang daripada mengutuki kegelapan. Maka marilah kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan agar Dia semakin dekat kepada kita dan juga semakin nyata bagi dunia, bahwa kita adalah anak-anak terang dan siang, bukan orang-orang malam atau kegelapan. Amin.

5. Doding : KJ No. 424:1+3

Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Ku mohon Yesus menolong menjaga hatiku,
agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku
Bersinar….dst

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

Departemen Persekutuan GKPS