Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 21 September 2021

1. Doding Haleluya No 19:1+3

Damei do nimu bereon, Jesus bani bangsa-Mu,
Tonduy-Mu do pasaudkon, hata bai jabolon-Mu,
Na doyuk janah masombuh, au seng patut rongkon Ham
Tonduy Na Pansing ma suruh ‘se gogoh manombah Ham.

Sada horjaonkon nami, ipindo uhur-Mu in;
Ningon holong atei nami, bai hasomannami in
Ase roh ma gogohnami, mangkorjahon hata-Mu.
Mangkahulhon diri nami bai hasoman ‘pa Bamu.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Podah 26:21

Arang pagajag narnar, soban pagajag apuy, sonai do dalahi sipartinggil pagara paringoran.
Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.

4. Renungan

Perdamaian dan kedamaian adalah hal yang sangat berharga. Perselisihan dan pertengkaran sangat menyakitkan. Gossip merusak reputasi dan persahabatan. Hidup seharusnya dipenuhi kebahagiaan, kedamaian dan ketenangan. Tetapi ada saja orang yang tidak menginginkan kita tenang, bahagia dan menikmati kehidupan. Untuk itu mereka akan menebarkan permusuhan dan gossip atau hoax untuk menimbulkan perselisihan dan pertengkaran. Masalah dan persoalan selalu mewarnai kepribadian seseorang. Mereka memiliki konflik, perbantahan, pertengkaran, protes dan perselisihan dengan orang lain yang mereka benci. Tetapi nas hari ini mengatakan bahwa kesalahan terletak pada diri mereka sendiri. Perbedaan pendapat atau perbantahan seyogyanya tidak terjadi ataupun akan berakhir dengan segera, namun orang pembuat masalah (troublemakers) akan selalu menebarkan pertengkaran dan tetap memelihara perselisihan dengan hampir semua orang. Orang yang selalu bermasalah dengan orang lain, akan tetap membenci siapapun. Maka orang pembuat masalah tidak akan pernah bisa hidup tenang dengan kehidupan yang baik, tenang dan damai satu sama lain. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah dapat memelihara persahabatan yang langgeng dengan orang lain. Maka kesalahan tidak terletak pada orang-orang melainkan adalah pada orang itu sendiri.

Ada beberapa orang yang bercerai dan mengalami pernikahan yang buruk karena mereka tidak bisa memelihara relasi yang baik dengan pasangannya. Anak-anaknya tidak menyukainya karena bertindak dengan kekerasan. Mereka punya reputasi buruk dan selalu bermasalah dalam pekerjaan. Mereka berpindah-pindah dari gereja yang satu ke gereja yang lain dan mereka tidak pernah dapat menerima orang lain dengan tangan terbuka. Mereka tidak memiliki sahabat karena mereka selalu bertengkar dan tidak ada orang yang ingin hidup dekat dengan mereka. Sementara di pihak lain, selalu ada orang yang ingin bersahabat dengan orang-orang baik setiap saat. Mereka adalah orang-orang baik, pasangan, orangtua, pegawai, warga gereja dan sahabat-sahabat yang baik. Apakah yang membedakannya? Tidak lain adalah perbedaan sifat pembawa damai (peacemaker) dengan sifat pembuat masalah (troublemaker). Yang satu disukai Allah dan manusia, yang lain dibenci Allah dan manusia. Orang-orang seperti itu diibaratkan dengan arang yang membuat bara menyala dan kayu api membuat api membara. Demikianlah orang-orang angkuh dan suka bertengkar semakin memanaskan perbantahan dan perselisihan kemanapun mereka pergi. Mereka selalu menimbulkan perselisihan, konflik, perdebatan dan permusuhan dengan hampir semua orang.

Marilah kita periksa diri, apakah kita orang yang menyenangkan, penuh kasih dan pembawa damai atau kita selalu dijauhi orang-orang karena suka mengkritik dan pembuat masalah kemanapun kita pergi? Apakah kita orang yang menghargai orang lain, koperatif, suka memaafkan, dan rendah hati, atau selalu ingin menang sendiri, suka berkonflik dan kehilangan kasih serta keinginan memaafkan? Ujilah dirimu karena orang lain sudah mengetahui siapa dirimu. Allah memanggil kita menjadi pembawa damai. Marilah kita gunakan pemberian Allah untuk hidup berdamai dengan semua orang. Marilah kita nyatakan buah-buah Roh kepada semua orang. Hiduplah berdamai dengan semua orang dan jauhilah perselisihan dan pertengkaran. Allah memberkati pembawa damai dan orang-orang akan menyukainya. Jadilah pembawa berkat kepada semua orang. Amin.

5. Doding Haleluya No. 216:1+3

Tonggor ma jenges ni in, ganup na sauhur in. Parpambaenan na bujur, ’ge hataNi pe botul

Ai usih bai namur do, mangarbahi hajojor. Jenges ni parsaoraniin, ganup na sauhur in.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS