Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 2 Oktober 2021
1. Doding Haleluya No. 3:1
Sai puji Naibata, ai holong tong atei-Ni
Malayak tong homa bai ganup tinompa-Ni
Megah ma hita on, mamuji Naibata.
Ai sasap dousa on, ibahen Naibata.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Mateus 5:29
Anggo sangsi ho halani mata siamunmu, pulsitkon ma in anjaha ambukkon, ai dearan do magou sada pagorimu, ulang hibul angkulamu igijigkon hubagas naraka.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
4. Renungan
Di dalam ayat ini Yesus mengajukan perintah yang besar dan tuntas. Ia menekankan bahwa segala sesuatu yang menjadi penyebab atau pembujuk dosa harus sama sekali dibuang dari kehidupan ini. Selanjutnya kata “menyesatkan” dalam ayat ini adalah terjemahan dari kata bahasa Yunani yaitu ‘skandalon’. Kata ini berarti segala sesuatu yang menyebabkan manusia membinasakan dirinya sendiri.
Kita tidak boleh memahami kata-kata Yesus di atas menurut kemauan kita sendiri. Maksud dari kata-kata itu adalah segala sesuatu yang menyebabkan kita tergoda oleh dosa harus segera tuntas kita singkirkan dari diri dan hidup kita. Kebiasaan yang mengakibatkan kejahatan, hubungan atau pergaulan yang bisa menyebabkan tindakan salah, atau kenikmatan yang membawa kepada kehancuran, semuanya itu harus secara tuntas kita buang dari hidup dan diri kita. Sebagai contoh, seperti jalan operasi untuk membuang penyakit dari diri kita, demikian juga hal-hal tersebut di atas harus dibuang dari diri kita.
Di dunia zaman now memang menggoda, ada hal-hal yang dengan sengaja dibuat untuk membangkitkan nafsu-nafsu yang dapat dilihat dengan mata. Misalnya dalam buku-buku, gambar-gambar, video, dan lain-lain. Kita harus buang dari hidup segala sesuatu yang membawa diri kita kepada kebinasaan itu. Tuhan Yesus memberikan dua cara untuk mengalahkan angan-angan dan pikiran yang terlarang tersebut. Cara pertama adalah mengisi hidup ini sepenuh-penuhnya dengan tindakan dan pelayanan Kristiani. Obat yang pasti manjur dan tepat untuk penyakit pikiran jahat adalah perbuatan nyata yang baik. Cara kedua adalah mengisi benak kita dengan pikiran dan angan-angan yang baik. Kita memberikan diri dan hidup kita bagi orang lain dan sesama. Di saat seperti itulah hidup kita diberi kekuatan dan hikmat, sehingga dapat menjadi berkat buat sesama dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan. Amin.
5. Doding Haleluya No. 107:1
Irikkon nasiam ma Au, sonai nini Tuhanta,
Sai parnalang ma dirimu hatang-Ku malah harga
Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup.
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS