Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 12 Oktober 2021
1. Doding Haleluya No. 216:1+4
Tonggor ma jenges ni in, ganup na sauhur in.
Parpambaenan na bujur, ’ge hataNi pe botul
Iparbagah Naibata, bani na sauhur da
Pasu-pasu na bahat, uhur na sonang totap.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Rom 12:19
Nasiam, na hinaholongan, ulang ma nasiam mambalas, tapi padas nasiam ma ringis in bani Naibata, ai tarsurat do: Bangku do pambalason, Ahu pe mambalaskon, nini Tuhan in?”
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”
4. Renungan
Apakah yang sering kita lakukan ketika seseorang melakukan kesalahan, menyakiti dan melukai hati kita? Seringkali yang pertama kali ingin kita lakukan adalah membalas atau melakukan hal yang sama kepadanya. Namun apakah tindakan seperti itu baik dan benar bagi kita selaku pengikut Kristus? Memang ketika orang melakukan kesalahan terhadap kita, tidak melakukan pembalasan adalah hal yang sangat sulit. Secara manusia duniawi, melakukan serangan balik ketika seseorang menyerang kita adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi firman Tuhan khususnya nas hari ini mengatakan kepada kita agar kita tidak melakukan pembalasan melainkan menyerahkan perkara kita kepada Tuhan. Ini bukan bermaksud bahwa kita tidak membela diri kita atau memperjuangkan apa yang ada pada kita, tetapi kita diminta untuk tidak melakukan pembalasan atas kesalahan orang kepada kita, melainkan agar kita menyerahkan kepada Tuhan segala perkara yang kita hadapi dalam hidup ini.
Orang yang melakukan pembalasan atas kesalahan orang lain biasanya justru akan jatuh kepada tindakan ketidakadilan atau kejahatan yang semakin dalam. Seringkali persoalannya justru akan semakin rumit dan menimbulkan kekisruhan. Untuk itu, daripada melakukan pembalasan, firman Tuhan justru mengatakan kepada kita untuk mengasihi dan memberkati musuh kita. Dengan kata lain kita harus belajar untuk mengampuni sebagaimana Kristus mengampuni dosa-dosa kita. Di dalam pengampunan ada suatu kekuatan yang besar. Pengampunan dapat memberikan efek positif bagi orang yang mempraktekkannya maupun yang menerimanya. Kemampuan dan kerelaan kita untuk mengampuni akan menjadikan kita dari level manusia biasa menjadi manusia yang berbeda dan memiliki hati seperti Tuhan. Pengampunan yang kita berikan bagaikan menumpuk bara api di atas kepala orang yang melakukan kesalahan kepada kita dan dapat menyadarkannya akan kesalahan yang telah diperbuatnya. Sebaliknya, dendam dan keinginan membalas hanya akan merusak diri kita sendiri. Seringkali orang yang bersalah kepada kita tidak lagi memikirkan dan mengingat apa yang telah diperbuatnya kepada kita tetapi kita masih terus diperhamba kebencian dan dendam yang membuat hidup kita menjadi tidak tenang dan tenteram.
Karena Allah adalah Tuhan yang Maha Adil, maka orang yang melakukan kejahatan dan kesalahan pasti akan menghadapi keadilan dari Tuhan. Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Oleh karena itu bukanlah hak dan kuasa kita untuk membalaskan kejahatan, tetapi itu adalah tugas dan pekerjaan Allah. Maka janganlah membalas tetapi serahkanlah segala perkaramu kepada Tuhan. Janganlah kita mau dikalahkan kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Tetaplah berbuat baik kepada semua orang bahkan kepada musuh sekalipun. Selaku anak-anak Tuhan kita harus senantiasa baik, penuh kasih dan memaafkan semua orang. Tentu ini sangat sulit dilakukan. Maka untuk itu kita harus memohon kepada Tuhan agar dimampukan untuk melakukannya dengan pertolongan Roh-Nya yang Kudus. Dan selaku pengikut-Nya kita harus meneladani Yesus Kristus dan mempercayakan diri kita kepada Allah. Tidak ada yang berhak untuk melakukan pembalasan karena pembalasan adalah hak dari Allah. Amin.
5. Doding Haleluya No. 220:1
Nasiam ganup hasoman, ringgas bei martangkap tangan,
lao mardingat Tuhan in.
Nini Jesus do ijia, ondo titah ibannima
Marsihaholongan in
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS