Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 3 November 2021

1. Doding Haleluya No.339:1

Jesus haposanku, Ham ma hasomanku
Ulang au tarpunjung, seng dong hasomanku
Jesus haposanku, hasomani ahu
Ham ma hasomanku, bai pardalananku

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Job 23:10

Tapi ibotoh do dalan na hudalani, anjaha anggo iuji ahu, gabe doskon omas ahu luar.
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

4. Renungan

Dalam Alkitab terkhusus dalam Perjanjian Lama, sering kita mengetahui bagaimana Allah berkarya untuk membentuk bangsa-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Seperti di dalam kitab Yeremia, dikisahkan bahwa Allah membentuk bangsa-Nya seperti seorang tukang periuk yang sedang bekerja lewat segumpal tanah liat. Pelajaran dari seorang tukang periuk adalah ketika segumpal tanah liat yang ingin dibentuknya ternyata terlalu kaku, atau mengandung batu, atau karena suatu hal menjadi rusak di tangannya, ia akan mengubahnya menjadi bentuk lain. Jika tanah itu tidak bermanfaat bagi orang lain, maka di tangan tukang periuk ia akan menjadikannya bermanfaat menurut apa yang baik sesuai pandangan si tukang periuk.

Ayub dalam penderitaannya juga merasakan dan mengimani bahwa apa yang terjadi dengannya merupakan sebuah karya Allah dalam rangka proses pemurnian iman. Yang menarik dari pengakuan Ayub adalah sekalipun ia sedang dalam proses pengujian, namun ia menggaransi imannya tidak akan goyah oleh apapun. Dia percaya bahwa Allah mengenalnya dan sekalipun Allah mengujinya ia akan timbul seperti emas, yakni emas yang murni yang lahir dari proses pemurnian yang sangat panjang. Ayub yakin bahwa Allah masih memperdulikan hidupnya dan tahu bahwa tidak ada kesengsaraan yang dapat membuat Ayub berbalik dari kesetiaan kepada-Nya. Ayub melihat penderitaannya sebagai ujian iman dan kasihnya kepada Tuhan. Ujian adalah bagian dari kehidupan orang percaya, seperti Abraham yang diuji oleh Allah, bahkan Yesus sendiri diuji oleh semua penderitaan yang dialami-Nya dan hasilnya yakni Dia kini menjadi pola dan teladan kita.

Keyakinan Ayub yang sedemikian kokoh bahwa dia akan lulus ujian dan tidak akan meninggalkan Tuhannya karena dia melihat bahwa ia adalah orang yang setia selama hidupnya, dia adalah orang yang mengasihi firman Allah serta hormat dan takut akan Allah. Pengalaman kehidupan Ayub merupakan sebuah contoh yang nyata dalam menyembah Tuhan. Iman percayanya tidak tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang dialaminya. Dia mengasihi Tuhan dalam segala kondisi kehidupannya. Pada saat yang sama juga merupakan sebuah tantangan bagi kita untuk meneladani hidup Ayub. Orang percaya harus menetapkan di dalam hatinya untuk tidak pernah menyimpang dari ketaatannya kepada Allah, tetapi menjaga diri dari ketidakbenaran dan memilih hidup yang senantiasa mengasihi Tuhan. Amin.

5. Doding Haleluya No. 252:2

Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin
Ianan na tarsulur do i lambung-Ni in
Domma sirsir itagang hasonanganta in
Ase marhasonangan na roh hu Jesus in
Sonang i lambung Jesus rup hita lao hujin
Ianan na tarsulur do i lambung-Ni in

6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS