Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 9 November 2021

1. Doding Haleluya No 453:1

Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na itanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Tangis-tangis 3:26

Dear do sipsip marpangarapan bani hatuahon na humbani Jahowa.
Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.

4. Renungan

Menantikan sesuatu yang diharapkan jadi kenyataan tidaklah mudah atau menyenangkan bagi hampir semua orang. Manusia tidak suka menunggu atau menanti. Itu sebabnya ada ungkapan yang mengatakan, “Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan”. Khususnya di zaman yang serba instan dan cepat tepat saat ini, manusia sangat menginginkan sesuatu dapat terjadi atau terjawab segera, saat ini, sekarang dan bukan nanti. Nampaknya ungkapan, “Biar lambat asal selamat” tidak lagi relevan di zaman teknologi informasi saat ini. Intinya, manusia ingin segala sesuatu serba cepat dan lebih cepat lagi. Itu sebabnya dalam proses menunggu sesuatu terkabul dan terjawab, banyak orang mulai bersungut-sungut atau complain karena harus menunggu atau bersabar. Mereka protes mengapa begitu lama harus menunggu jawaban, complain tentang perjuangannya yang belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan, complain mengapa orang lain kelihatannya lebih mudah memperoleh apa yang diinginkannya sementara dia sudah bekerja keras dan banyak lagi hal lain yang diprotes. Manusia tidak bisa menerima fakta bahwa dalam segala sesuatu dibutuhkan kesabaran untuk menunggu dan menanti.

Yeremia dalam nas hari ini mengatakan kepada bangsa Israel dan juga kita bahwa adalah baik menanti dengan diam pertolongan dan jawaban dari Tuhan, menanti keselamatan yang telah dijanjikan-Nya. Hal ini dikatakannya ketika bangsa Allah sedang berada dalam pembuangan di Babilonia di mana dia percaya dan mengimani bahwa janji keselamatan Tuhan pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan. Orang percaya tidak jauh berbeda dengan orang-orang dunia tentang sikap bersungut-sungut, protes dan complain atas apa yang terjadi dalam kehidupan ini. Mereka juga tidak suka menanti dan menunggu. Manusia berdoa kepada Tuhan untuk memperoleh jawaban dan akan segera complain apabila tidak mendapatkannya sesuai dengan harapan dan keinginannya.

Sama seperti Israel yang bersungut-sungut dan protes di padang gurun, manusia merengek dan complain saat ini karena harus menghadapi kesulitan dan pergumulan berat dan Allah tidak menyingkirkannya dari kehidupan mereka sesuai dengan yang diharapkan. Sesungguhnya bila seseorang selalu bersungut-sungut atau complain, itu menandakan bahwa dia tidak percaya kepada kebaikan Tuhan dalam segala situasi yang terjadi. Ini juga merupakan indikasi bahwa seseorang tidak mengandalkan kekuatan Tuhan dalam menghadapi segala yang terjadi. Menanti adalah implikasi dari iman. Menanti adalah tanda kepercayaan atas apa yang dikatakan Tuhan melalui firman-Nya, bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik seturut dengan kekayaan dan kemuliaan-Nya. Maka dalam menghadapi segala kesulitan dan tantangan hidup, yang paling utama untuk dilakukan adalah berdoa kepada Tuhan kemudian menanti dan percaya serta mengimani bahwa Allah akan menuntun menolong kita menghadapi segala situasi. Maka jangan biarkan dirimu kecewa dan bersungut-sungut kepada Tuhan karena yang diharapkan tidak menjadi kenyataan dengan segera. Ketahuilah bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik dan pasti indah pada waktunya. Sebagaimana kita harus menanti hingga sampai ke sorga nanti, biarlah kita juga menanti di dunia ini dalam iman bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik. Pujilah Dia sambil kita menanti dengan diam atas keselamatan dari-Nya. Amin.

5. Doding Haleluya No. 340:1

Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma, huondoskon ma.
Bani Jesus Sipaluah, huondoskon ma

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS