Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 23 November 2021

1. Doding Haleluya No 339:1-2

Jesus haposanku, Ham ma hasomanku
Ulang au tarpunjung, seng dong hasomanku
Jesus haposanku, hasomani ahu

Ham ma hasomanku, bai pardalananku
Ham tumang Rajangku, Ham do balosanku
Jalo Ham ma ahu gabe jabolon-Mu
Sai sonang ma ahu ai tangkas ma bangku
Ham tumang Rajangku janah balosanku

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Psalmen 34:10

Habiari nasiam ma Jahowa, nasiam sagala na pansing, ai seng anjai marhahurangan sagala na mangkabiarisi.
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia.

4. Renungan

Banyak orang atau hampir semua manusia hidup dalam ketakutan karena merasa hidupnya terancam dan menghadapi berbagai terror dari lingkungan sekitarnya walaupun keberadaannya serba berkecukupan dan tidak kekurangan sesuatu apapun. Ambil contoh kasus kehidupan Raja Daud selaku Pemazmur dan penulis nas hari ini (Mazmur 34:9). Dia memiliki alasan untuk menjadi ketakutan karena dia diancam dan diburu oleh seseorang yang ingin membunuh dan membinasakannya. Dengan demikian, pengalaman hidupnya dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk melihat bagaimana sikap yang tepat untuk menghadapi ketakutan dalam hidup.

Sama seperti api dapat dipergunakan mejadi alat untuk memerangi api, demikian juga takut dapat dipergunakan untuk menghadapi ketakutan. Daud mengingatkan kita bahwa semua orang yang takut akan Tuhan di atas segala sesuatu dapat dibebaskan dari segala ketakutan dalam hidupnya. Apabila orang percaya mau belajar untuk menghormati Allah dan mentaati-Nya, mereka akan mengalami dan merasakan bahwa dirinya adalah orang yang paling dan disukai Tuhan dan manusia di seantero dunia. Dengan demikian, selaku orang Kristen kita harus takut akan Tuhan dalam arti kita harus memiliki rasa hormat yang mendalam dan tunduk di hadapan-Nya. Hidup kita seyogyanyalah menyatakan bahwa kita memang adalah orang-orang yang takut akan Tuhan, melalui pola pikir, pola berbicara dalam relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Jadi ‘takut’ di sini bukanlah emosi manusiawi yang negatif dalam menghadapi ancaman atau terror. Akan tetapi takut akan Tuhan merupakan suatu sikap yang jauh melebihi pengertian manusia. Suatu perilaku iman yang mendorong kita selalu dekat dengan Tuhan. Takut akan Tuhan dengan demikian adalah sesuatu yang mendatangkan pembaharuan transformasional bagi diri kita. Itu mengubah kita menjadi orang yang memiliki sikap hormat, segan, bersukacita, berpengharapan, berintegritas, berdedikasi, bersyukur, berdamai dan tunduk serta merendahkan diri di hadapan Tuhan. Itu akan mengangkat harkat dan memberikan pengertian yang paling mendalam bagi kita dalam hidup ini. Itu tidak berarti bahwa kita tidak lagi menghadapi tantangan dan pergumulan alias terbebas dari kesulitan, tetapi dalam segala sesuatu kita akan dapat mengalami secara mendalam suatu relasi dengan Tuhan yang menjadikan kita tidak kekurangan sesuatu apapun.

Takut akan Tuhan dengan demikian adalah suatu sikap yang sangat tepat dan memberikan manfaat dan kebaikan bagi kita. Karena semua orang yang takut akan Dia tidak akan berkekurangan, mereka akan memperoleh apa yang mereka perlukan. Mencari Tuhan adalah juga suatu keharusan bagi kita dalam hidup karena kita mengasihi dan mencintai Allah. Takut akan Tuhan dan mencari Tuhan adalah kunci untuk tidak kekurangan segala sesuatu apapun yang berharga dalam hidup kita. Apakah kita sedang mencari jaminan hidup di tengah-tengah dunia yang dipenuhi ketakutan dan situasi ketidakpastian? Tidak ada jalan lain selain hidup setiap hari dalam sikap takut akan Tuhan, suatu rasa hormat yang menciptakan kerinduan untuk taat kepada-Nya. Amin.

5. Doding Haleluya No. 118:1

Tuhan Jesus Siparmahan ganup biri-biri do.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham
Sai irikkononku Ham, sai irikkononku Ham.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa kami

Departemen Persekutuan GKPS