Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 27 November 2021
1. Doding Haleluya No. 28:1
Nahama panjalongku, Bamu o Tuhankin?
Naha pajumpahkonku, Bamu o Rajangkin?
Sondangi Ham uhurhu, na golap na bodoh.
Ai sihol bahenonku do hamegahon-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Pangungkabon 21:4
Anjaha apusan-Ni ma sagala iluh humbani matani sidea, seng dong be hamateian, age pusok ni uhur, age partangisan, age halojaon seng dong be, ai domma salpu na parlobei in.
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
4. Renungan
Setiap orang Kristen dari dulu hingga saat ini sering menghadapi tantangan, masalah, dan penderitaan. Karena pengalaman tersebut pasti setiap orang Kristen pernah mengeluarkan air mata. Hidup di dunia ini diwarnai air mata yang tak kunjung habis. Sesungguhnya sejak ia dilahirkan, air mata senantiasa mengikuti perjalanan hidup manusia. Kelahiran bayi pun diawali oleh tangisan dan tetesan air mata, begitu lahir dari rahim ibunya, ia mulai menangis. Dan itulah air mata pertamanya saat ia pertamakali melihat dunia. Kemudian saat dia meninggalkan dunia ini kembali ditutup dengan linangan air mata dari keluarga, para sahabat dan teman.
Namun, ada saatnya nanti air mata akan berhenti mengalir yaitu pada hari yang penuh dengan kemenangan dan kebahagiaan, air mata tak akan lagi terlihat, di mana seorang pun tidak sanggup menghapus air mata kita kecuali tangan Tuhan sendiri. Segala kesusahan tidak akan kita alami lagi. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, juga tidak akan ditimpa panas terik. Karena Anak Domba, yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan dan akan menuntun kita ke mata air kehidupan. Segala air mata dari mata kita akan dihapus oleh Tuhan.
Nas Firman ini menjadi penguatan dan pengharapan bagi kita yang sedang mengalami pergumulan atau kedukaan. Karena beban kehidupan terkadang dapat menimbulkan keputus-asaan. Kita masih hidup di dunia berdosa ini, maka konsekuensi dosa itu masih bisa kita alami, Penyakit, kesulitan hidup dan kedukaan kadang membuat kita mencucurkan air mata. Bahkan kematian pun akan menjadi bagian kehidupan kita. Tetapi di dalam Kristus, kita memiliki pengharapan bahwa sakit penyakit, kesulitan, kedukaan, bahkan maut sekalipun tidak dapat lagi menguasai kehidupan kita. Kita percaya kepada Kristus, tetap berpengharapan, karena Kristus telah mati dan bangkit mengalahkan maut. Setialah sampai akhir, sebab di surga nanti air mata kita akan diganti dengan tari-tarian dan sukacita. Amin.
5. Doding Haleluya No. 251:1
Sonang do uhurhu ibaen Jesuskin, borit pe hutaron ijon
Tenger do uhurhu bai Tuhanta in, ipasonang tongtong uhurhon
Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.
6. Tonggo Ham Bapa Nami/ Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS