Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 1 Desember 2021
1. Doding Haleluya 28:1
Naha ma panjalongku Bamu o Tuhankin?
Naha panjumpahkonku, Bamu o Rajangkin?
Sondangi Ham uhurhu, na golap na bodoh
Ai sihol bahenonku do hamegahon-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat harian: Jesaya 40:2
Hatahon hanima ma ibagas halamlamon bani Jerusalem, anjaha dilohon ma hu bani, paboa marpunsa ma parjabolonan bani, domma isasap salahni, domma ijalo humbani tangan ni Jahowa lompit dua gantih ni ganup dousani.
Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena dosanya.
4. Renungan
Duka yang sedang menyelimuti pikiran seseorang tentulah akan sangat mengakibatkan sebuah efek yang negatif. Seseorang yang berduka seluruh kehidupannya akan menjadi sangat kacau. Dalam keberdukaan tentulah sangat-sangat mengharapkan kalau dukacita itu cepat berlalu. Selain itu seseorang yang berduka harus berusaha untuk keluar dari keberdukaannya dan berusaha untuk memulihkan dirinya sendiri. Tanpa adanya pemulihan akan sangat sulit baginya untuk menjalani hidup dengan sukacita. Dengan kata lain di tengah keberdukaan maka ucapan penghiburan sangat penting baginya. Orang-orang berduka, yang sedih dan sakit hendaklah dihiburkan. Namun apa yang terjadi jika mereka yang kehilangan apa yang memberi arti kepada hidupnya tidak dapat dihibur?
Demikianlah gambaran kehidupan bangsa Israel, setelah Yerusalem jatuh, tidak ada seorang pun yang menghibur dia (Rat. 1:2,9,17). Di bawah jajahan dalam pembuangan, orang-orang Israel merasa tak ada keakanan bagi mereka lagi, mereka jauh dari orang yang dapat menghibur mereka. Namun Allah tahu apa yang menjadi pergumulan hidup mereka dan hanya satu yang dapat menolong mereka yaitu Allah sendiri. Melalui nabi Yesaya Allah berfirman bahwa akan ada proklamasi kemerdekaan yang akan mereka dapatkan. Perdamaian dan pembebasan datang dari Allah sendiri. Tugas Yeremia adalah untuk membesarkan hati orang-orang Yahudi yang sedang dalam penderitaan itu. Karena Allah mengakui orang-orang Yahudi sebagai umat-Nya, maka semua orang yang menerima firman-Nya dapat menenangkan hati mereka. Perhambaannya telah berakhir, Allah tidak datang lagi dengan murka-Nya, melainkan Ia datang dengan kasih yang mendamaikan dan membebaskan. Setelah kejatuhan Yerusalem maka orang-orang Yahudi hidup di dalam kekuasaan Babel, namun dalam waktu Tuhan, perhambaan itu akan berakhir. Mereka akan terbebas dari kuasa perhambaan Babel itu sendiri.
Alangkah bermanfaatnya berita penghiburan itu untuk membantu mengeringkan air mata kesedihan dan perasaan duka yang mendalam tersebut, pengharapan masa depan yang penuh dengan sukacita diberikan kepada umat Allah. Saudara sekalian, demikianlah Allah sangat mengasihi kita semua. Oleh karena kasihnya kita telah diselamatkan dari hukuman dosa, kita telah dimerdekakan lewat darah Yesus yang tercurah di kayu salib. Dan saat ini, di masa-masa Adven ini hendaklah kita semakin membuka hati untuk melihat betapa hebatnya kasih Allah terhadap kita. Di Minggu Adven selain kita menantikan hendaklah juga memberi diri untuk melihat dan mengagumi kasih Tuhan yang luar biasa. Amin.
5. Doding Haleluya No. 370:1
Hupaima do Tuhanku, sai masihol uhurhin
Bai parroh ni Tuhan Jesus, songon binagahkon-Ni
Marhasoman olob-olob hanai on managam Ham
Maranata roh ma Tuhan, amen sai podas Ham roh.
6. Tonggo Ham Bapanami/ Doa Bapa kami
Departemen Persekutuan GKPS